Selamat Membaca
___________________________ⓂⓂⓂ
Di sisi lain.
Setelah kelegaan telah membuat dirinya dan mereka merasa tenang. Wanita cantik yang sabar ini, istri dari salah satu sang pengiran Brunei Darussalam (Namakamu) Abiaah Aathirah. Setelah dari kamar adiknya tadi, Pengiran Anak Isteri Pengiran anak (Namakamu) dia tidak langsung menuju kamar nya di Istana Nurul Izzah itu. Melainkan, kaki nya menuju salah satu balkon di istana.
Menikmati angin malam yang menerpa kulitnya, yg akhir akhir ini jarang sekali terpoles oleh Make up itu.
"The final" desis (namakamu)
"What a final? " Ucap Pangeran Azim yang mengetahui jika adik iparnya berada di balkon yang dekat dengan ruangan miliknya.
"Ish Abang ni. Tak susah pun untuk cakap Hi, hello. Terkejutlah" pekik (namakamu). Membuat Pangeran Azim terkekeh melihat wajah kaget adiknya.
"Hahahaha maaf, maaf " ucapnya seraya duduk dikursi yang disediakan disana.
"Ahh yeu. Final? Final apa tu? "
"Tak lah, Abbiah hanya cakap jeu. Asal cakap" jelas (namakamu). Pangeran azim mengangguk
"Baiklah, oh sbenarnya...ada suatu hal yang abang nak bagi tau pada (nam). But, abang tak siap ni. "
"Apa tu? Hingga ada siap tak siap macam tu? " Kekeh (namakamu)
"pasalnyeu abang tak bawa barang, yang hendak abang beri tauuu"
(namakamu) mengernyit. Pikirannya Traveloka Sekarang "').
"Ish Apeeuuu? Barang apa la? Bagaimana bisa lupa? "
"Ck! Abang dah tua lah (nam) " decak Pangeran Azim
"Cukup tahu je la" Canda (namakamu) membuat keduanya tertawa.
Tapi tiba tiba...
"Eh eh Abang, kenapa tu?! " pekik (namakamu). Pangeran Azim langsung menutup hidungnya. "Takpeu abang tadi bersihkan ni terlalu dalam maybe"
"Abang masukkan apa kedalam nose tu? Ha? Tongkat polo? " Canda (namakamu) yang lagi lagi menbuat mereka tertawa.
"Abang kat masuk kamar dulu yeu" Ucap Pengiran Azim (namakamu) mengangguk.
"Nanti nanti coba dengan tongkat billiard tu abang atau tak tongkat golf abang punya itu" kekeh (namkaamu)
"Sendok sayurpun jadi (nam)!" pekik Abang Azim dari jauh (namakamu) tertawa terbahak, tapi ia mengernyit sedetik kemudian mengangkat kedua bahunya, dan ikut pergi dari tempat tersebut menuju kamar nya. Bedanya pangeran azim berbelok ke lorong sebelah kanan sedangkan (Nam) lurus.
Ceklek
Saat ia masuk kedalam kamarnya, hmm kamar mereka, iya keluarganya, gitu. Oke lanjut. Saat (namakamu) mengunci satu kali pintunya
Tek
Sulit deskripsiin suara ngunci gimana((namakamu) mengernyitkan dahinya. Kamarnya terasa sangat sepi, hanya terdengar suara televisi yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming MATEEN 2
Fanfictionmaybe this is season 2? Jalan kehidupan nyatanya tidak selalu mulus untuk dijalani. Seperti halnya dalam satu keluarga terkadang salah satu diantaranya, selalu ada yang terkena tinta hitam. Seperti Pribahasa "Karena Nila setitik. Rusak susu sebela...