010.

7.6K 768 45
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.


Satu jam yang lalu Mew baru saja meninggalkan kamar Gulf, yang hanya menyisakan Gulf yang tengah menangis dalam diamnya. Gulf merasakan sesak yang amat memilukan.

Apakah ini rasanya cinta bertepuk sebelah tangan, apakah ini rasanya mencintai sendiri. Beberapa hari ini Gulf tengah mencari jawaban ketika hatinya berdegup kencang ketika Mew melakukan Gulf layak nya omega yang sangat istimewa, namun ketika Gulf menemukan titik terang perihal perasaannya malah Mew menghempasnya begitu saja.

Sebelumnya Gulf belum Pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, sebelumnya Gulf masih belum mengerti apa itu rasanya mencintai dan dicintai tapi sekarang ketika Gulf merasa cinta itu datang malah ia yang tersakiti.

Sembilu tajam menancap di ulu hati Gulf, sesak kian mendera. Linangan air mata terus saja menderas seperti air sungai yang tak henti-hentinya bersumber.

Gulf memeluk kakinya, meringkuk diatas ranjang, hatinya benar-benar nyeri.

"Hiks kenapa sakit hiks" Isak Gulf menggema dipenjuru kamar.

Seusai mandi bersama tadi Mew tak mengucapkan sepatah katapun, Mew memilih bungkam. Mew merasa pengakuan Gulf hanyalah angin lalu, mew meninggalkan Gulf setelah Mew menggendong nya keluar kamar mandi lalu memakaikan pakaian kepada Gulf.

Seolah hal yang lumrah Mew dengan telaten tanpa berbicara memakaikan pakaian kepada Gulf, itu justru membuat hati Gulf benar-benar hancur. Alasan yang Mew ucapkan membuat linangan air mata Gulf tak henti-hentinya jatuh, Mew tetap bungkam ketika melihat Gulf menangis ia hanya menghapus nya lalu memakaikan baju Gulf kembali.

Gulf memukul dadanya yang kian menyempit, nafasnya tercekik, ia tak tau harus apa sekarang. Jika sudah begini siapa yang harus disalahkan, Gulf tau ini salah nya ketika ia dulu yang menaruh harap kepada Mew, tapi Gulf juga hanya manusia biasa yang mempunyai perasaan.

Gulf juga tak akan bisa menahan hatinya untuk siapa ia berlabuh.

"Hiks hiks mae pho aku menyukaimu phi Mew hiks tapi sesakit ini hiks"

Wajah yang sembab, hidung yang memerah dan wajah yang kacau membuat Gulf terlihat sekali tengah patah hati.

Gulf memejamkan matanya, berusaha meredam tangisnya, ia tak bisa terus-terusan begini. Jika ini adalah hasil akhirnya, Gulf akan semampu mungkin untuk kuat. Walaupun agak-agaknya ini sangat sulit tapi Gulf akan berusaha untuk dirinya sendiri.

Gulf menarik napasnya dalam-dalam, Gulf berfikir niat awal ia ke Swiss untuk liburan bukan untuk berkelana mencari cinta. Gulf mengesampingkan rasa sakitnya terlebih dahulu lalu menyibakkan Selimut nya turun dari atas ranjang lalu masuk kedalam kamar mandi.

Gulf menatap dirinya dipantulan cermin kamar mandi, lalu menghapus kembali air matanya.

"Kau harus bisa Gulf, ini bukan akhir. Kau harus kuat, ingat rasa ini akan hilang dengan cepat bukan?" Ucap Gulf kepada dirinya sendiri. Menguatkan hatinya sendiri walaupun perasaannya dan ucapannya tengah bergulat karena Gulf berbohong mengucapkan itu.

Gulf menghidupkan kran wastafel lalu membasuh wajahnya yang lengket karena air mata yang dari tadi ia keluarkan.

Gulf meraih handuk kecil lalu mengelap nya dengan pelan.

"Ayo Gulf kita jalan-jalan, bukan kah tujuan awalmu kesini untuk berlibur" Ucap Gulf lagi kepada diri sendiri.

Gulf sekarang sudah berada di lobby hotel, ia sudah segar dengan wajah yang sudah kembali berseri dan cantik, untuk takaran omega seperti Gulf ia masuk dalam kategori omega yang memiliki kesempurnaan yang paket komplit.

Sekarang saja ia tak luput dari pandangan orang-orang yang tengah melewati dirinya, sampai-sampai ada yang tidak fokus dengan jalan nya yang alhasil menabrak pintu kaca keluar lobby.

Gulf hanya bisa tertawa renyah melihat kelakuan orang-orang yang kerap kali berdecak kagum melihat ciptaan tuhan yang sangat sayang jika tidak dipandang.

"Gulf" Panggil seseorang yang membuat Gulf menghentikan tawanya.

Gulf memicingkan matanya, seolah sedang mengingat siapa orang didepannya itu. Gulf walaupun memiliki kesempurnaan tubuh yang komplit ia masih tetap saja memiliki kekurangan di pengingat nya, ia adalah salah satu omega yang memiliki daya ingat yang sangat buruk.

"Aku jja Gulf" ucap orang itu yang ternyata jja yang tempo hari berusaha mendekati Gulf.

Gulf masih mengerutkan keningnya lalu ia melebarkan senyumnya, seperti nya ia sudah mengingat alpha ini.

"Ohh jja" Seru Gulf antusias seperti barusan mendapat undian lotre.

"Ahhh akhirnya kau mengingatku" Ucap jja lega.

Gulf menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu mempunyai daya ingat yang buruk padahal umurnya masih sangat muda.

"Hehe maapkan aku, aku tidak mudah mengingat orang hanya dengan satu kali pertemuan" Jelas Gulf membuat jja mengangguk paham.

"Tidak masalah itu wajar" Balas jja dengan senyuman yang terus mengembang seperti baru di beri Baking soda.

"Hehe iya" Hanya itu yang mampu Gulf ucapkan, ia Bingung harus menjawab apa.

"Kau ingin kemana, terlihat rapih sekali dan~cantik" Ujar jja yang membuat Gulf sedikit malu.

"Ahhh aku ingin berjalan-jalan jja"

"Wahh ingin kemana" Tanya jja antusias.

"Entahlah aku belum tau ingin kemana, aku juga belum terlalu mengenal tempat-tempat disini" Ucap Gulf dengan wajah yang sedikit putus asa karena ia belum bisa menentukan tempat kemana ia akan berjalan.

"Emm bagaimana aku temani, anggap saja aku adalah tur Drive mu. Bagaimana?" Tanya jja.

Gulf seolah menimang-nimang tawaran jja, mengedarkan matanya di segala arah. Gulf merasa tak ada buruk nya juga berjalan-jalan bersama jja yang notabennya alpha, toh selama dua kali bertemu dengan jja tidak ada hal yang membuat Gulf curiga atau takut.

"Emm baiklah, tapi aku tidak akan memberimu uang tips aku hanya akan meneraktirmu makan saja" Ujar Gulf menggoda jja.

"Haha tak masalah, aku juga suka rela menemanimu" Ucap jja tertawa renyah yang membuat Gulf juga ikut tertawa.

Gulf berpikir jja itu termasuk orang yang mudah diajak berbicara, dan cukup ramah. Gulf berpikir juga akan menambahkan jja dilist pertemanan nya sebelum ia akan kembali ke Bangkok.

Dan ngomong-ngomong tentang kembali ke Bangkok, Gulf sudah berniat dan mengemasi barang-barang nya untuk pulang ke Bangkok setelah jalan-jalan nya ini.

Memang ini belum genap satu Minggu Gulf berada di Swiss, ini masih terhitung lima hari Gulf berada disini, tapi rasanya hati Gulf yang sudah terlanjur sakit dan hancur lebih memilih pulang cepat. Rasanya jika berlama-lama disini akan membuat hatinya lebih sakit dan terus akan berharap kepada Mew yang jelas-jelas tidak akan membalas cintanya.

"Ayo Gulf, aku akan membawamu di tempat paling bagus disini" Ajak jja seraya menarik tangan Gulf, Gulf yang ditarik hanya mengikuti saja.

Sedangkan di seberang sana Mew tengah menatap interaksi jja dan Gulf dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Sejak kapan Gulf dan jja saling mengenal" monolog Mew yang masih menatap punggung keduanya yang lama kelamaan menghilang.

Hati Mew sedikit tercubit melihat interaksi jja dan Gulf tapi sedetik kemudian Mew menggelengkan kepalanya guna membuang perasaan aneh itu lalu Mew lebih memilih melenggang pergi untuk menunjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda karena ia tunda untuk membuat kopi.

Sepeninggalnya ia dari kamar Gulf, otak dan hati Mew seolah terus bergulat antara memberi jawaban pada hatinya dan pikiran nya yang akan mengecewakan kembali kedua orang tua nice dan Gulf.

Mew sedikit frustasi memikirkan itu, maka dari itu ia membuat kopi untuk menenangkan dirinya dan Mew benar-benar meninggalkan area lobby untuk kembali ke ruangan nya.

🌞MORE OMEGA🌻

Semoga suka sama chapter ini yups😂

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang