030.

5.3K 592 18
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.


Pesawat yang tengah di tumpangi Mew dan Gulf sudah mengepakkan sayapnya, layaknya burung yang sedang mengitari langit bebas. Kabut awan yang tebal menjadi pengiring keberangkatan Mew dan Gulf pulang ke Bangkok.

Semua awak kapal sudah di komandoi untuk tetap tenang dan tertib. Semua penumpang sudah melakukan aktivitasnya masing-masing.

Lain pula Mew dengan Gulf, mereka tetap diam tidak berniat membuka suara. Gulf duduk di samping jendela pesawat, membuang wajahnya keluar kaca memandang awan-awan tebal yang sesekali melewati segerombolan burung yang akan pulang ke sarangnya. Sedangkan Mew, ia masih berusaha mengajak Gulf berbicara. Namun Gulf seolah-olah menulikan telinganya.

Gulf sudah terlanjur Kesal dan kecewa kepada Mew, bukan tanpa sebab Gulf seperti itu. Terlalu membuat Gulf malas meladeni celotehannya yang membuat telinga Gulf berdengung.

"Bii.." Suara manja Mew kembali bersuara, membuat Gulf memutar matanya masih tetap dengan menatap keluar kaca.

"Bii, liat aku sebentar na" Serunya kembali, menarik kecil baju yang di kenakan Gulf.

Kebiasaan Mew yang membuat Gulf kepalang kesal, Mew tidak akan bisa diam jika Gulf tidak mengimbali. Apalagi sepanjang Masuk pesawat Mew selalu menguntiti Gulf di belakang, layaknya anak itik yang mengikuti induknya. Dan itu membuat Gulf benar-benar kesal berkali-kali lipat kepada Mew.

Salah sendiri melakukan sesuatu yang membuat Gulf berpikiran tak karuan, dan salahnya sendiri tak memberi tahu Gulf dari awal. Jika sudah begini, siapa yang kelabakan pada akhirnya. Biarkan rasakan pembalasannya.

"Ais Gulf! Kau dengar tidak phi sedang berbicara" Ujar Mew yang juga sudah terpancing emosinya yang sedari tadi tidak di hiraukan oleh sang omega.

Mendengar itu, Gulf mengalihkan atensinya kepada Mew dengan sengit. Matanya tajam menatap Mew, sedikit aroma pheromones ia keluarkan. Sudah terlanjur marah kepada Mew.

Apa ini, Mew masih berani meninggikan suaranya ketika ia sudah tau salah. Dan, oh itu membuat Gulf benar-benar kesal dan muak.

Melihat tatapan yang Gulf perlihatkan membuat nyali Mew menciut, apalagi Pheromones kekesalan yang Gulf keluarkan. Membuat Mew sedikit lemas karena bau wangi menyengat dari tubuh Gulf.

"Gulf deng-"

"Apa!" Potong Gulf dengan sensi.

Glup.

Satu tegukan air liur yang membuat Mew tak berkutik, omeganya benar-benar bengar jika sudah berada di mode seperti ini. Tolong ingatkan Mew kembali lain kali jika Mew akan bertindak sesuatu yang membuat Gulf mengamuk.

"Ayo, apa yang akan phi ucapkan. Kenapa diam!" Wajah datar Gulf yang tak bisa dikatakan baik-baik saja.

"Ngh, itu semua Nice yang mengusulkan" Ucap Mew sedikit berbisik.

Gulf memicingkan matanya, apalagi yang Gulf tak tau disini.

"Maksud phi?" Tanyanya belum paham.

Mew langsung meraih tangan Gulf, siap-siap mendapatkan amukan dari omeganya.

"Gulf maafkan phi na, maafkan phi bertemu dengan Nice tidak memberitahumu terlebih dahulu" Ujar Mew lirih.

"Oh jadi benar apa yang aku lihat itu phi dan phi Nice, kenapa? Kalian masih saling mencintai. Kalau kalian masih saling mencintai kenapa mengaitkan aku didalamnya" Ucap Gulf lalu menepis genggaman Mew.

Mew terdiam, membeku mendengar penuturan Gulf. Tunggu dulu, Mew tengah berpikir keras. Kenapa Gulf tahu.

Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik. Sampai, damn!.

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang