.
🌞MORE OMEGA🌻
.
Mew suppasit dan Gulf kanawut, dua pria yang berbeda usia dan berbeda pola pikir. Dipertemukan oleh takdir di sebuah pertemuan yang tak mereka rencanakan. Rasa ingin menjaga, memiliki, menyayangi bahkan belum terpikirkan oleh keduanya.Hanya pertemuan yang tak mereka rencanakan, sampai pada akhirnya mengantarkan keduanya di pelabuhan cinta terakhirnya.
Tentang kepribadian yang berbeda.
Tentang perasaan yang mereka tolak mentah-mentah.
Bahkan tentang cinta yang mereka coba tahan untuk menyelamatkan kerukunan antar dua keluarga.Bagaimana keduanya menjadi sejauh ini untuk melangkah, memperjuangkan dua hati yang tengah di pertaruhkan di bahtera arungan cinta yang tak berdasar. Banyak rintangan yang sebelumnya mereka lalui, banyak pula tentangan dari banyak sisi untuk sampai di garis itu. Bahkan banyak batu sandungan yang coba mereka singkirkan di jalanan aspal yang terlihat mulus.
Tapi pada akhirnya rintangan itu bisa keduanya lewati dengan ikhlasnya hati untuk menjalani. selalu berdiri beriringan, berjalan di pijakan yang sama, tautan tangan yang enggan mereka lepaskan barang sedetikpun.
Kisah cinta mereka bahkan tidak seperti Romeo dan Juliet, bukan juga si Jack dan Rose tapi cinta mereka adalah Mew dan Gulf. Cukup menjadi perjalanan kisah cinta yang bisa banyak orang lihat. Bisa banyak orang rasakan, dan bisa banyak orang abadikan.
Menunggu nunggu kapan giliran mereka yang akan mendapatkan kisah bahagia, dan sekarang lah si pemeran utama yang diam-diam tengah menetralkan degup jantungnya yang coba menunggu pangeran berkudanya datang dan mempersilahkannya untuk duduk di kuda putihnya.
Ia terus menarik nafasnya, bahkan ia sudah tiga jam bersiap untuk berdandan mempersiapkan dirinya. Mungkin agak berlebihan, namun tak ia pungkiri bahwa ia sangat bahagia. Bahkan tarikan bibirnya tak mampu ia sembunyikan, selalu mengintip-intip benda pipihnya, takut-takut sang pria mengirim pesan bahwa ia sudah ada di depan teras.
Ting!.
Ia sedikit berjengkit, dan meringis juga akan sikapnya yang terlalu berlebihan. Ia pun menarik nafasnya, ia sudah perkiraan pasti prianya yang mengirimnya pesan.
Benar saja, prianya yang mengirim pesan itu dan ia mengatakan bahwa sudah menunggunya di teras. Ah benarkah? Tapi kenapa barusan ia tak mendengar suara mesin mobilnya, hmm mungkin ia kebanyakan melamun sampai tak mendengar suara mesin mobil prianya.
Buru-buru ia langsung menarik lipatan, yang berusaha merusak setrikaan jasnya. Jangan sampai penampilannya ada celah jelek sedikit pun, pikirnya.
Lalu ia dengan terbirit-birit langsung keluar rumah, dan melihat prianya tengah berdiri sembari memainkan ponselnya. Eum dia amat tampan, dan berkarisma malam ini.
"Phi Mew!" Gulf memekikkan suaranya, seraya berlari menghampiri Mew lalu berdiri di depannya.
"Lama menunggu kah?" Tanyanya, takut membuat Mew menunggu.
Mew menggeleng pelan, lalu tersenyum manis menatap Gulf dari bawah sampai atas. Hanya satu kata yang mampu Mew ucapkan "menakjubkan" Gulf selalu membuat semua orang ternganga di buatnya, tak terkecuali pun Mew.
"Yasudah, ayo berangkat" Seru Gulf antusias.
Mew mengangguk semangat, lalu menyodorkan lengan untuk menyelipkan tangan Gulf disana.
Gulf terkekeh lalu dengan senang hati menerimanya.
"Ayo berangkat, tuan putri" Goda Mew lalu membukakan pintu untuk Gulf.
Sekitar tiga puluh menit menembus jalanan kota Bangkok yang lumayan lengang, Mew pun sudah melesatkan sedan hitamnya di sebuah restoran bintang lima yang terkenal di Bangkok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE OMEGA (MEWGULF) End!
Fantasía(JANJI FOLLOW AKUN INI SETELAH BACA APAPUN STORY DARI AKUN INI. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG) "Rasanya badan ini sudah lelah! Tapi kenapa hati ini terus menuju padamu" -gulf "Jika ini kesempatan terakhir ku. Kumohon beri kepercayaan itu lagi untuk kese...