022 🌚.

9.5K 741 82
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.


Sebuah kertas menumpuk seperti gunung itu hampir menutupi setengah wajah pria manis yang tengah ditatap kagum oleh sang alpha, setiap juntaian rambut yang terjatuh tepat menutupi matanya itu seolah menjadi pemandangan yang maha agung.

Bulu mata yang lentik, ukiran alis yang tebal dan hidung Bangir yang sengaja di tungklik-kan hanya diperuntukan untuk pria manis itu saja. Bibir penuh nan seksi yang sedikit terbuka itu menjadi daya tarik tersendiri, ketika lagi-lagi sang alpha harus menelan ludahnya susah payah.

Suara lembaran kertas dibalik terdengar sampai pendengaran nya, kerutan di kening pun tak luput dari perhatian nya. Beberapa jam lalu pria omega yang tengah berkelut dengan kertas-kertas itu sudah resmi menjadi miliknya, pengisi hari-harinya, pengisi setiap napas yang ia hembuskan dan tarik. Dan pengisi masa dimana nanti ia akan berjuang untuk memilikinya sepenuhnya.

Merasa diperhatikan setiap gerakannya, pria manis yang tadinya tengah fokus pun memilih menghentikan kegiatannya sejenak. Dirasa tidak fokus karena ditatap intens oleh sang alpha.

"Ck. Phi kenapa kau menatapku seperti itu, kau membuatku tak fokus" Ucapnya, berdecak  kesal.

Nyatanya yang sedari tadi matanya tidak berkedip memandangi pria manis itu adalah Mew, ia memilih untuk tetap tinggal. Sedangkan Jja sudah kembali ke penginapan untuk mengurus semua berkas yang nanti dibutuhkan untuk keperluan kerjasama.

Mew pun tak melewatkan kesempatan ini, walaupun Gulf sudah beberapa kali menyuruh Mew untuk kembali, tapi lagi-lagi hanya penolakan mentah dari Mew. Mungkin karena sudah status yang berbeda itu Mew jadi lebih leluasa mengekspresikan dirinya untuk lebih memuja omega nya itu.

"Kenapa? Memang nya tak boleh memandangi pacar sendiri" Seru Mew, yang membuat Gulf kesal bukan main.

Gulf tak kuasa menahan semu merah di pipinya dan rasa kesalnya, alhasil ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah untuk menutupi pipinya.

Uhhh... Sekarang Gulf terlihat seperti wanita, yang digoda sedikit langsung seperti kepiting rebus. Dan itu sangat menyebalkan dan senang juga diwaktu yang bersamaan.

Merasa pipinya sudah berangsur mereda, Gulf memilih untuk mengacuhkan prianya itu yang lagi-lagi memandang nya kagum, eh~tunggu, itu tidak lagi tatapan kagum melainkan tatapan lapar, oh iya sekarang sudah jam tiga sore yang dimana Gulf melewatkan makan siangnya dan dengan tingkat kebucinannya juga Mew berlagak akan menunggu Gulf sampai selesai dengan kerjanya.

T-tapi tunggu. Kenapa tatapan itu sangat mengerikan, membuat Gulf sedikit takut dan menelan ludahnya kasar. Apalagi kedipan mata yang sangat membuat Gulf ingin tertawa sekencang mungkin.

Mew mulai berdiri dari sofa duduknya, lalu mendekati Gulf yang sekarang tengah berpura-pura membuka lembar yang lainnya. Padahal hatinya sudah berpacu lebih cepat.

Sret.

Gulf terlonjak sekaligus kala Mew memutar kursi kerja Gulf secara tiba-tiba. Mata itu seperti memuja dan menahan nafsu, nafsu yang~errr itu terlihat sangat lapar. Batin Gulf.

"Phi~" Seru Gulf yang sudah merasakan aura yang tidak baik-baik saja.

Cup

Satu lumatan yang mampu membuat Gulf membulat kan matanya lebar. Basah nan kenyal itu adalah tekstur pertama yang Gulf rasakan, dilumat kecil, dan memaksa untuk diberi akses. Semakin terbawa suasana Gulf perlahan memejamkan matanya lalu menghuyungkan kepalanya disenderan kursi.

Gulf membuka mulutnya, dan setelah itu juga lidah Mew yang hangat masuk disana. Mengabsen setiap isi didalam mulut Gulf. Keduanya sama-sama membalas dengan gairah yang sudah terkumpul. Menghisap, bertukar Saliva dan saling mengaitkan lidah.

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang