029.

4.8K 574 26
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.

Pagi ini, tepat disaat keberangkatan Gulf untuk pulang ke Bangkok. Gulf masih termenung kosong, menatap kopernya yang sudah tertata rapih. Ia masih sedemikian rupa memikirkan beberapa hal yang terjadi kemarin dan semalam, rasanya terlalu tiba-tiba dan mendadak ketika Nice mengatakan akan kembali ke Bangkok.

Semua itu terlalu mengakar di kepala Gulf. Yang terus mempertanyakan ada apa sebenarnya untuk saat ini.

Gulf pun semenjak kemarin belum menghubungi Mew, oh tidak lebih tepatnya Gulf tidak mengangkat atau membalas semua telfon dan pesan yang Mew kirim. Entahlah, Gulf disini hanya merasa terbohongi dan terkhianati. Dan sepertinya disini juga Gulf lah yang paling tidak tau semua hal yang terjadi.

Gulf terus mencari jawaban dari semuanya, tapi hasilnya nihil. Malah yang ia dapat hanya rasa curiga yang berlebihan. Rasanya jika ia masih kuat menangis, mungkin pagi yang cerah ini akan ia mulai dengan menangis. Tapi Gulf tidak memilih itu, rasanya semuanya ada yang tersembunyi.

"Gulf!"

Gulf kembali tersadar dalam lamunannya, ketika Nice menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

Sebelum Gulf berbalik menatap Nice, Gulf terlebih dahulu mengambil napas panjang dan menetralkan semua pikirannya yang sempat berkelana kemana-mana.

"Khub, phi" Seraya menoleh, dan tersenyum.

"Apakah kau sudah siap?" Tanya Nice.

Gulf lagi-lagi menarik napasnya, rasanya ia belum siap. Apalagi ia pergi belum mengabarkan sebait kata pun kepada Mew, ia lebih memikirkan ketika Mew tau jika Gulf tiba-tiba pulang ke Bangkok. Dan itu pasti membuat Mew marah dan kecewa.

"Khub, phi" Hanya itu saja yang mampu Gulf ucapkan.

"Ayo turun, taksinya sudah menunggu di depan" Ujar Nice, lalu setelah itu ia meninggalkan Gulf.

Gulf sekali lagi mengambil napas, seraya menatap sekeliling kamarnya yang beberapa bulan ini ia tempati. Rasanya juga Gulf tidak rela meninggalkan kota Bandung dengan sejuta kenangan bersama Mew, banyak canda tawa yang Mew dan Gulf ciptakan disini, banyak pengorbanan juga ditempat ini. Terlalu banyak, sampai Gulf rasanya berat meninggalkan Indonesia walaupun itu hanya sebentar.

Gulf beranjak sambil menarik kopernya, dan untuk sekali lagi, Gulf menyusuri kamarnya dan dengan sedikit perasaan yang berat ia berlalu sambil meloloskan bulir air mata yang sudah jatuh.

"Phi!" Panggil Gulf dan semua orang yang sudah terkumpul menoleh kepada Gulf.

Dua taksi yang siap mengantarkan Gulf ke bandara sudah terparkir rapih di depan lobby apartemen. Satu taksi akan di tumpangi San, Megan dan Jack sedangkan satu taksi lagi akan di tumpangi Nice dan Gulf. Dan Gulf hanya bisa menuruti semuanya.

Semuanya sudah masuk ke dalam taksi, Gulf memalingkan tatapannya ke jendela kaca. Ia menatap hingar bingar kota Bandung, entah kenapa rasanya hati Gulf sungguh berat sekali meninggalkan Indonesia. Atau memang mungkin, cerita cinta Mew dan Gulf di mulai di negara ini, maka dari itu rasanya sangat berat sekali.

"Pak, jalan" Itu suara Nice, yang Gulf abaikan.

Dan sedikit demi sedikit taksi bergerak, membelah jalanan Bandung yang ramai akan orang-orang yang akan melakukan aktivitasnya.

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang