031.

5K 574 41
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.

Sebelum Mew dan Gulf turun dari mobil. Gulf sejenak masih terdiam di tempatnya, ia masih takut. Ia terus saja memainkan jarinya, guna menghalau rasa gundah di dalam dirinya. Pasalnya ini kali pertama Gulf bertemu dengan kedua orang tua Mew dan itu benar-benar membuat Gulf gugup. Apalagi terakhir Gulf bertemu dengan orang tua Mew itu ketika pernikahan Mew dan Nice, waktu itu pun Gulf masih sangat kecil.

Dan ini kali kedua Gulf akan bertemu, entah bagaimana reaksi orang tua Mew ketika tau tujuan keduanya datang adalah untuk meminta restu. Maka disitu Gulf akan benar-benar ketakutan setengah mati.

"Ayo turun" Mew mengajak Gulf turun, namun Gulf masih betah bertahan di tempat.

Melihat reaksi sang omega yang seperti menahan gugup dan semacamnya, Mew pun memposisikan dirinya kembali. Mew paham dan Sangat tau jika omeganya ini tengah Gugup, gugup bukan dalam artian ia akan mendapatkan penghargaan yang tak di duga-duga, gugup kali ini, Gulf sudah memprediksi akan segala hal yang akan terjadi. Dan Mew memaklumi itu.

"A-ku takut" Cicit Gulf lemah, seraya memainkan jarinya sambil menundukkan kepalanya.

Mew mengambil napas sejenak, lalu mencondongkan dirinya. Mengangkat dagu Gulf agar bisa menatap matanya.

Sekarang kedua iris mata itu telah bertemu, terkunci dalam satu situasi yang memang harus memaksa keduanya untuk mengakhiri permainan itu, Gulf yang kentara akan kegugupan dan ketakutannya sedangkan Mew yang memberi tatapan redup dan teduh kepada sang terkasih.

"Phi sudah bilang, jangan takut. Phi akan tetap bersamamu" Ucap Mew menyakinkan.

Namun lain hal dengan Gulf, mau sejuta orang mengatakan kepada Gulf semua akan baik-baik saja itu tetap akan menjadi momok yang paling menakutkan untuk Gulf.

Mew menggenggam tangan Gulf yang sudah berkeringat dingin, lalu ia letakkan di dadanya. Sontak saja Gulf mendongak, menanti apa yang akan Mew lontarkan.

"Apa kau dengar?" Ucap Mew.

Gulf sedikit menelan ludahnya, ia merasakan detak jantung Mew yang memompa dengan cepat dan itu artinya Mew pun merasakan hal yang sama seperti Gulf, yaitu gugup. Namun Mew sangat pandai menutupi ekspresinya dengan ekspresi santainya.

"Aku pun sama gugup seperti mu, tapi apa kah lebih baik kegugupan itu kita hadapi sama-sama? Maka dari itu, ayo selesaikan semuanya. Di mulai dari orang tuaku lalu orang tuamu"

Gulf terdiam, mencerna semua ucapan yang berusaha Mew sampaikan. Sampai pada detik berikutnya Gulf mengangguk mengiyakan.

Mew tersenyum. Berharap semua akan baik-baik saja kedepannya.

Lama mempersiapkan diri, akhirnya Mew dan Gulf sudah ada didepan pintu rumah Mew. Dan Mew pun mulai menekan bel rumahnya.

Menunggu beberapa menit, akhirnya wanita paruh baya dengan setelan yang masih terlihat anggun itu menampakkan dirinya. Siapa lagi kalau bukan ibu dari Mew, dan reaksi yang ibu Mew lakukan sangat di luar nalar.

"Ahh Mew kau pulang!" Ucap ibu histeris, lalu memeluk putra semata wayangnya itu yang dibalas tak kalah erat oleh Mew.

"Dan..ini" Ibu menggantung kalimatnya, seraya sambil mencari tau, siapa gerangan omega cantik dan manis itu.

Lama berpikir keras, akhirnya Ibu kembali histeris.

"Gulf! Kau Gulf, kau adik dari Nice"

Mendapat respon yang berbeda, membuat Gulf tersenyum kikuk. Bingung akan merespon seperti apa.

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang