015.

6.8K 672 48
                                    

.
🌞MORE OMEGA🌻
.


Dikantin kampus, banyaknya riuh manusia yang tengah berteriak untuk meminta pesanannya yang tak kunjung datang. Dan sebagian juga banyak yang tengah menyantap makanannya yang sudah sedari tadi masuk ke dalam perutnya.

Lima pria omega yang tengah duduk melingkar dimeja bundar kantin itu terlihat tengah berbincang-bincang sambil sesekali mulutnya menguyah dengan sangat menggoda. Sedangkan Satu pria omega manis nan jangkung itu terlihat diam tidak tertarik dengan obrolan yang lainnya.

Ia hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa disentuh sedikit pun, earth satu omega yang terbilang sangat mirip seperti seorang wanita tulen itu angkat bicara ketika melihat teman sebayanya hanya merenung sambil mengaduk-aduk makanannya sampai tak berbentuk.

"Gulf" Panggil nya dengan suara yang lembut seperti suara putri keraton.

Tidak ada jawaban dari yang dipanggil.

"Gulf" Earth lagi-lagi memanggil dan tidak ada jawaban dari Gulf.

Melihat itu teman-teman yang lain terfokus pada kelakuan Gulf yang aneh hari-hari ini.

Menyadari ada yang tidak beres dari Gulf, saint yang memang duduk bersebelahan dengan Gulf langsung menarik dagu Gulf lembut.

"Kenapa" Tanya Gulf dengan muka cengonya.

"Earth memanggilmu dari tadi, kenapa kau hanya melamun dan tidak memakan makanan mu" Ucap saint.

"Ahh iya kenapa earth" Gulf langsung menatap earth yang tengah menatapnya penuh tanya.

"Kau yang kenapa Gulf"

"Aku?" Tunjuk Gulf kepada dirinya sendiri.

"Yah kau kenapa, kenapa akhir-akhir ini kau banyak diam dan selalu melamun" Jelas earth yang memang melihat perubahan Gulf yang sangat berbeda.

Yang lainnya pun mengangguk setuju atas pernyataan yang earth ungkapkan.

Sebenarnya yang lainnya pun melihat Gulf terasa berbeda akhir-akhir ini namun yang lainnya hanya bisa diam karena walaupun begitu Gulf masih termasuk orang yang introvert, jadi mau tak mau yang lainnya hanya bisa menunggu Gulf yang bercerita.

"Benar yang dikatakan earth. Kau banyak diam Gulf akhir-akhir ini, jika ada masalah coba lah bercerita pada kami" Ujar fluke sambil menyeruput es jeruknya.

Gulf mencubit pahanya keras. Gulf termasuk orang yang mempunyai kebiasaan yang cukup terbilang aneh, yaitu mencubit pahanya sampai membiru jika ia memang tengah menyembunyikan sesuatu pada orang lain dan nyatanya mild teman Gulf semenjak bangku sekolah menengah pun melihat kejanggalan itu.

"Kau memang tengah menyembunyikan sesuatu Gulf" Seru mild membuat Gulf gelagapan.

"Ahh tidak, tidak ada yang ku sembunyikan mild" Elak Gulf.

"Lalu kau mencubit pahamu itu apa"

Reflek Gulf melepas cubitan itu lalu memasang wajah yang sudah kalang kabut, ah astaga kenapa menyimpan ini semua sendiri membuat Gulf resah.

Bahkan jika Gulf bercerita pun ia belum memiliki nyali, ia tau ini salah maka dari itu sebisa mungkin ia saja yang tau dan menyimpan nya dalam-dalam.

"A-ku tidak~ah mild kau salah liat aku tengah membenarkan celanaku yang terlipat"

Sontak semuanya menyipitkan mata tak percaya dengan ucapan yang di lontarkan Gulf.

"Ahh sudahlah jangan dibahas mending lanjut makan saja" Sambungnya memecahkan kecanggungan.

Yang lainnya hanya bisa mengedikkan bahunya, tapi tidak dengan mild yang masih penasaran apa yang Gulf sembunyikan.

Mild merasakan sahabatnya ini benar-benar tersiksa dan sakit menyembunyikan hal ini, tapi mild disini tak bisa memaksa Gulf untuk bercerita.

"Ahh aku ingin ke toilet dulu" Ujar Gulf lalu meninggalkan teman-temannya.

Gulf berlari dengan cepat, rasanya dadanya lagi-lagi sesak. Sekuat apapun Gulf melupakan Mew sekuat itu juga hatinya memberontak untuk tetap memikirkan alpha itu.

Gulf masuk disalah satu bilik toilet lalu menguncinya, Gulf terduduk lemah di atas closed. Gulf menangis tak berdaya.

Gulf rindu Mew.
Gulf tak bisa melupakan Mew.
Ia tak bisa menemukan hal lain selain Mew.
Hatinya terus-menerus sesak.

Kenapa harus Gulf yang mengalami hal seburuk ini, kenapa tidak orang lain saja.

Awalnya Gulf tidak ingin menyalahi takdir tapi pada akhirnya memang takdir yang selalu mempermainkan Gulf.

Jika takdir hanya mempertemukan Gulf dan Mew hanya untuk rasa sakit, kenapa tidak dari awal mereka tidak dipertemukan. Seolah terus mengubur untuk melupakan Mew tapi hatinya terus menggali untuk itu.

Sedikit bumbu, tapi kenapa terlalu membekas di hati Gulf.

Bugh! Bugh!

Gulf terus memukuli dadanya, rasanya pasokan udaranya tercekik, dadanya lagi-lagi sesak.

"Dasar sialan hiks ayo lupakan dia hiks, ini sudah lebih dari seminggu kenapa kau terus memikirkan dia hiks" Gulf terus memukuli dadanya yang kian menjalar tiada henti.

"Hiks hiks kenapa harus dia, kenapa harus dia yang aku sukai. Kenapa semuanya tak adil, aku ingin melupakan nya hikss aku ingin melupakan nya"

Isakan tangis Gulf yang sangat memilukan, linangan air mata yang sangat mengharukan. Rasa yang salah, dan tidak ada yang bisa disalahkan.

Disela isakannya yang mengiris hati tiba-tiba dada Gulf merasakan sakit yang luar biasa, Gulf menekan-nekan bagian dada dan memukuli nya tapi tetap saja dadanya sakit, ia menggigit bibir bawahnya, meringis kesakitan.

"Huks huks kenapa dadaku sangat sakit hiks berhenti menyakitiku hiks huks" Gulf terus-menerus memukulinya.

Dadanya benar-benar sakit, seperti ada batu besar yang menimpa bagian dadanya.

Gulf merogoh ponsel nya disaku dengan terburu-buru.

Gulf menggulirkan ponselnya gemetar, ia men-klik galeri lalu membuka satu folder yang berisi beberapa foto Mew dengan dirinya sewaktu di Swiss.

Gulf terus memandangi foto itu dengan linangan air mata yang terus membasahi layar ponselnya, entah bagaimana awalnya, dadanya yang tadi sakitnya luar biasa sekarang berangsur-angsur membaik setelah Gulf menatapi wajah manis Mew yang tengah tersenyum menatap Gulf.

"Kau benar-benar bukan mentariku hiks" Gulf menghapus linangan bening itu lalu memeluk ponselnya, seolah-olah Mew yang ada didalam gambar itu adalah nyata.

"Apa aku hanya akan bergantung pada fotonya saja" lirih Gulf.

Gulf menggulirkan lagi ponselnya mencari kontak yang akan ia kirimkan pesan, mungkin ini akan benar-benar menjadi pesan terakhir. Karena setelah ini Gulf akan mem-blokir nya dan benar-benar akan menghilang melanjutkan kehidupannya dinegara yang berbeda seperti tujuannya.

"Phi"
"Tentang masalah heatku tempo lalu, kau tak usah memikirkan nya. Injeksi yang kau suntikan waktu itu menutup hormon masa suburku, jadi kau tidak ada hutang tanggung jawab padaku. Untuk saat ini terimakasih atas semuanya, ini akan menjadi pesanku yang terakhir. Jaga dirimu baik-baik phi"

Gulf memejamkan matanya, benar-benar sakit.

Mungkin dari kalian berpikir kenapa hal ini tidak Gulf manfaatkan saja untuk mendapatkan Mew dengan cara mudah.

Tolong ini bukan masalah mendapatkan dan didapat kan. Ini masalah yang memang dari Mew nya sudah menutup akses untuk Gulf masuki, jadi secara garis besarnya Gulf hanya akan mencintai Mew secara sepihak tidak dengan Mew yang mencinta Gulf juga.

Jadi yang bisa Gulf lakukan untuk saat ini yaitu keluar dari Bangkok lalu membuka lembaran baru di tempat lain.

🌞MORE OMEGA🌻

Masih nyambung ga sih? Aku takut ga nyambung tau:(

MORE OMEGA (MEWGULF) End!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang