.
🌞MORE OMEGA🌻
.Pov mew.
Aku mengedarkan pandangan ke segala arah, mataku terus menjelajahi setiap sudut apartemen, hatiku selalu gaduh. Seperti ada yang aneh untukku malam ini, biasanya malam ini aku habiskan untuk meminum secangkir kopi untuk menemaniku bekerja sampai pagi, tapi malam ini seakan Sirnah begitu saja.
Semenjak aku melihat Gulf dan jja siang tadi aku selalu memikirkan itu, otakku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan akupun masih menerka. Hatiku terasa tersentil melihat interaksi Gulf dan jja.
Tak sesekali aku memukul kepalaku agar fikiranku tentang Gulf hilang, namun tetap saja Gulf terus menempel di otak bahkan fikiranku seperti lintah. Aku sudah berfikir dan mengambil keputusan untuk tidak mengambil jalan yang salah itu. tapi fikiranku lagi-lagi selalu mendominasi.
Angin sejuk malam pun terasa sangat aneh dikulitku, aku terus gusar dan gusar ditempat dudukku, tak sesekali aku mengeram emosi karena aku tak bisa mengontrol fikiranku.
Rasanya aneh jika memang benar aku memiliki perasaan kepada adik ipar ku sendiri, yah walaupun itu sudah mantan tapi tetap saja itu salah. Apa respon orang tuaku nanti dan orang tua nice.
Aku saja sudah mengecewakan kedua orang tua nice, janjiku waktu dulu saja tak bisa kutepati, bahkan aku saja belum mengklaim nice menjadi matteku.
Itu memang terdengar konyol, tapi memang itu adanya, kesibukkan dan keegoisan kami yang membuat ini menjadi rumit. Walaupun aku dan nice berpisah tanpa adanya rasa dendam antar keluarga, tapi tetap saja itu membuatku resah dan malu jika memang betul aku menaruh hati pada Gulf.
Sekuat hati aku menolak untuk merespon itu tapi nyatanya respon hatiku juga merespon kuat untuk menerima Gulf, banyak akar yang merembet di otakku. Kepalaku pening hatiku resah, sebenarnya apa yang terjadi padaku, bahkan disaat aku mencintai nice saja hatiku tak terasa sepenuh ini.
"Arghhh" lagi-lagi aku menjambak rambutku. Oh tuhan kenapa ini menjadi rumit.
Berkali-kali aku mengatur nafasku. bagaimana bisa aku seperti remaja yang baru mengenal cinta, ini konyol bahkan lebih konyol dari yang kalian bayangkan.
"Kenapa aku terus berfikir tentang ini" Aku terus merutuki kekonyolanku.
"Apa aku kirim pesan saja, ah tidak-tidak bahkan itu terdengar menggelikan. Astaga Mew apa yang kau pikirkan, sadarlah dia adik iparmu"
Aku berjalan gusar didepan balkon, aku harus apa kenapa rasanya jadi tak karuan ini. Apa hubungan Gulf dengan jja? apakah mereka sudah pulang? Ahh kapan jja dan Gulf saling kenal?. Aku selalu bermonolog tanpa arah, tanganku terus gemetar, kenapa aku tak rela aku berbagi dengan orang lain.
"Arghhh persetan dengan kekonyolan aku saat ini sudah mulai gila" Aku meraih benda pipih mahalku di atas meja kerja, lalu mencari nomor orang yang sedang aku fikirkan saat ini.
"Ehhh kenapa tanganku bergetar" Aku terus berisik kala tanganku terus bergetar ketika aku tengah menari diatas keyboard.
Aku mengatur nafasku lagi dan lagi, oke tenanglah Mew ini hanya mengirim pesan oke, seperti itulah aku terus menenangkan diriku sendiri.
"Gulf apa kamu masih bersama jja, oh tidak-tidak jangan sampe Gulf tau jika aku melihat nya siang tadi di lobby" aku terus ribut, memikirkan pesan apa yang harus aku kirim kepada Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE OMEGA (MEWGULF) End!
Fantasy(JANJI FOLLOW AKUN INI SETELAH BACA APAPUN STORY DARI AKUN INI. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG) "Rasanya badan ini sudah lelah! Tapi kenapa hati ini terus menuju padamu" -gulf "Jika ini kesempatan terakhir ku. Kumohon beri kepercayaan itu lagi untuk kese...