.
🌞MORE OMEGA🌻
.
Makna filosofi dari hujan dan kopi. Yang dimana satu cangkir kopi mampu menciptakan beribu kata, sedangkan satu tetes hujan bisa menciptakan Rindu. Sama hal nya dengan Mew dan Gulf, filosofi yang mampu menjabarkan suatu kata menjadi dalih, suatu rasa bisa mengubah pertahanan dan suatu subyek yang bisa dijadikan objek.Apa lagi satu tetes hujan yang ditemani satu cangkir kopi, sambil memandangi setiap tetes air yang jatuh dari curamnya pepohonan. Menjadi nilai estetik untuk sekedar di ceritakan.
Bandung. Tepat pukul 17.00, yang dimana dua pria tengah terjebak hujan di sebuah gedung perkantoran yang sudah sedikit lengang itu masih setia menunggu guyuran itu reda. Terpaan angin yang berhembus kencang dan daun yang tak sengaja berguguran tepat di depan pria manis yang tengah menggigil kedinginan itu tak lupa menjadi perhatian.
Menjadi satu kisah yang nantinya akan diceritakan kembali oleh dua sejoli ini. Pria dengan identik tubuh kekar dan anting disebelah kiri itu tak henti-henti memandangi prianya yang tengah memeluk tubuhnya kedinginan.
Ini indah dan sangat indah, batinnya berkali-kali.
Bandung dengan jutaan keindahan menjadi salah satu saksi bisu kedua pria omega alpha ini memadu kasih di derasnya hujan dan angin.
"Sttttt" Suara Gulf membuyarkan lamunan Mew, yang dimana Gulf benar-benar kedinginan.
Mew dengan inisiatif nya langsung melepas jas yang lumayan hangat itu untuk membungkus tubuhnya Gulf yang menggigil.
Gulf terpaku ketika benda yang membungkus tubuhnya itu terasa hangat, dan tubuh kekar yang juga membungkus tubuhnya.
"Kau kedinginan, aku bantu hangatkan. Lain kali selalu bawa jaket untuk berjaga-jaga" Ucap Mew dalam dan lembut.
Gulf menutupi rona merahnya, ini terlihat seperti di dalam drama yang dimana sang pria memberi jas nya kepada sang kekasih yang menggigil karena hujan. Rasanya Gulf ingin melambung tinggi di atas Awang, ini terlihat sangat manis dan ahh Gulf benar-benar merona dan merasa hangat di bagian pipi dan telinga nya.
"K-kau membuatku terkejut" Ucap Gulf gugup.
Mew tersenyum. Ia tau kekasihnya ini tengah menutupi rona merahnya, terlihat dari telinga yang memerah Semerah tomat dan itu membuat Mew sangat gemas di waktu yang bersamaan.
Mew mengangkat tangannya lalu membenarkan rambut Kana yang terjatuh.
"Kau terlihat manis ketika sedang malu, Bii"
Gulf sekuat tenaga menahan dirinya, ia menggigit bibirnya dan menutup matanya rapat, Gulf menunduk dalam dan merasa malu setengah mati. Kenapa Mew benar-benar manis, waktu dan suasananya pun benar-benar mendukung untuk menggombal yang menghasilkan Gulf malu setengah mampus.
"Phi~" Ucap Gulf menahan malunya.
"Kenapa?, Kenapa masih memanggil phi. Kau tidak ingin mengganti panggilan Boo untukku"
"Ug~hhh aku masih belum terbiasa" Balas Kana masih menunduk.
Mew manarik dagu Gulf menatap matanya, ia tak ingin ketika ia berbicara malah Gulf menunduk.
"Sekarang biasakan memanggil aku, Boo" Ucap Mew seraya melayangkan satu kecupan yang membuat Gulf membulatkan matanya sekaligus.
Pasalnya ini di tempat umum, walaupun kantor sudah terlihat sepi tapi masih saja ada yang hilir mudik dan Gulf malu untuk itu.
"Phi!!" Gulf mendorong Mew pelan.
"Eitsss biasakan mulai sekarang! atau aku cium bibirmu lagi" Ucap Mew menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE OMEGA (MEWGULF) End!
Fantasy(JANJI FOLLOW AKUN INI SETELAH BACA APAPUN STORY DARI AKUN INI. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG) "Rasanya badan ini sudah lelah! Tapi kenapa hati ini terus menuju padamu" -gulf "Jika ini kesempatan terakhir ku. Kumohon beri kepercayaan itu lagi untuk kese...