.
🌞MORE OMEGA 🌻
.Seusai perbincangan yang isinya saling menyapa dan berharap kerja sama antar keduanya berjalan dengan lancar, semuanya pun satu persatu permisi untuk melanjutkan kegiatan nya masing-masing. Dan itupun ketika Mew dan Jja yang sudah di ajak berkeliling kantor, dari ujung kantor ke ujung lagi yang hampir membutuhkan waktu 30 menit karena saking luasnya kantor yang di miliki tuan Supasong.
Gulf langsung buru-buru untuk kembali ke ruangan nya, rasanya lagi-lagi hatinya lemah ketika tidak diduga dan direncanakan, orang yang mengacaui pikiran nya ada di sini. Ada dimana hatinya kembali terbuka lebar, sangat berharap alpha itu memberi sedikit secercah harapan untuk hatinya.
Gulf berlari, menekan tombol lift untuk mengantarkan dirinya ke ruangan.
Derap langkah mulai terdengar di pendengaran Gulf, terdengar sangat menuntun dan terburu-buru. Gulf melirik arah suara itu, dan betapa terkejut nya ketika netra nya menangkap siluet Mew yang berjalan cepat ke arahnya.
Gulf benar-benar sangat panik, ia terus menekan tombol lift yang tak kunjung terbuka itu. Tangannya sudah bergetar, ini bukan waktu yang tepat untuk saling bertatap muka. Rasanya Gulf belum siap setelah apa yang Gulf rasakan selama ini.
"Astaga kenapa liftnya sangat lama sekali" Gerutu Gulf, masih menekan tombol itu dengan brutal.
TING.
Senyum Gulf sedikit mengembang, akhirnya lift pun terbuka. Gulf dengan gesit memasuki lift.
Grep.
Namun sayang, belum sempat Gulf masuk kedalam lift, tangan nya lebih dulu dicekal dengan cukup kuat yang membuat Gulf terhuyung ke belakang. Membuat Gulf membulatkan matanya karena terkejut akan perilaku Mew yang mendadak.
Lift sudah tertutup kembali kala Mew maupun Gulf sudah saling berhadapan, tapi tidak dengan Gulf yang menunduk. Tidak ingin menatap sang alpha.
Sekarang kantor terlihat sangat sunyi, karena memang mungkin para karyawan sudah benar-benar melanjutkan aktivitas nya. Keadaan sangat hening sampai-sampai Mew bingung ingin berucap apa.
Mew mengambil nafas nya terlebih dahulu, lalu tangannya terangkat untuk menaikkan wajah Gulf yang masih setia menunduk.
DEG.
Tatapan kedua nya terkunci, benar-benar menyusuri netra masing-masing. Membuat hawa di tempat ini seperti Dejavu.
Mata itu terlihat berbeda, terlihat berbeda dari terakhir Gulf meninggalkan nya. Mata itu terlihat sayu dan lelah, apalagi ada lingkaran hitam dibawah matanya yang membuat hati Gulf meringis.
Apa Mew terluka atas kepergian Gulf?, Apa Mew menderita?, Apa~ oh tidak, bahkan Gulf saat ini benar-benar sangat percaya diri dengan semua pemikiran nya. Jelas saja lingkaran hitam itu karena Mew yang terlalu keras dalam pekerjaan nya. Tapi itu tetap saja membuat Gulf sakit, itu berarti Mew tak menjaga dirinya dengan baik.
"Ada apa phi?. Jika tak ada yang ingin di bicarakan aku permisi dulu" Ucap Gulf, yang berniat akan menekan tombol lift lagi.
Tapi lagi-lagi terhenti ketika Mew memanggil Gulf.
Gulf berbalik lagi lalu sedikit takut-takut menatap manik hitam Mew.
"Apa kau pergi dari Bangkok untuk menghindariku Gulf" Serunya, yang membuat jantung Gulf berdetak hebat. Satu pertanyaan yang kentara membuat Gulf gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE OMEGA (MEWGULF) End!
Fantasy(JANJI FOLLOW AKUN INI SETELAH BACA APAPUN STORY DARI AKUN INI. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG) "Rasanya badan ini sudah lelah! Tapi kenapa hati ini terus menuju padamu" -gulf "Jika ini kesempatan terakhir ku. Kumohon beri kepercayaan itu lagi untuk kese...