36. Kabar Gembira

2.5K 446 53
                                    

"Bunda..."

Arkan mencari-cari keberadaan sang ibu yang belum ditemukan sejak ia pulang dari sekolah.

"Bi, Ayah sama Bunda kemana?" tanya Arkan kepada salah satu pembantu.

"Bibi nggak liat, coba tanya Pak Aryo," jawab pembantu tersebut.

Arkan menghampiri Pak Aryo yang tengah membersihkan mobil.

"Pak, liat Bunda? Ayah juga nggak ada, mereka kemana ya? Apa liburan!? Enggak ngajak Arkan? Aaa, Arkan kok ditinggal sih!" celoteh Arkan membuat pekerjaan Pak Aryo terhenti.

"Tadi, Tuan bilang mau pergi aja. Sama Nyonya juga, Aden udah makan?" tanya Pak Aryo lemah lembut.

"Udah 'kok." Arkan menjawab seiring datangnya sebuah mobil dan ternyata itu adalah kedua orang tuanya. Arkan menghampiri mereka dengan cepat.

"Ayah! Bunda! Habis dari mana!?" tanya Arkan pada Alan yang baru turun dari mobil.

"Kepo," balas Alan dengan senyum yang tak dapat ia sembunyikan.

"Eh, kok ada mami sama papi?" tanya Arkan pada Aldy dan Karin yang duduk dikursi belakang.

"Cie, bentar lagi jadi abang," cibir Karin lalu turun dari mobil.

"Maksudnya? Kalian ngadopsi kucing?" tanya Arkan polos yang langsung mendapat cubitan dihidung dari Karin.

"Yey! Kucing punya temen kalau bayi di perut Alin udah keluar!" heboh Alin berteriak sendiri saat turun dari mobil.

"Hah! Serius!? Bunda hamil!? Siapa yang hamilin Bun--"

Pletak!

Alan menjitak kepala sang anak dengan wajah kesal.

"Ya gue lah!" bangga Alan merapikan jambulnya. Arkan beralih menghampiri sang ibu kemudian menatap polos pada perut Alin.

"Bunda hamil!?" tanya Arkan berbinar.

"Ayah lo yang hamil," ucap Aldy tertawa pelan.

"Kok, Bunda bisa hamil, Yah!?" tanya Arkan pada Alan.

Hening beberapa detik, Arkan tersenyum cengengesan.

"Hehehe..." kekeh pemuda itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yaudah, masuk yuk. Dingin nih, yuk Alin?" ajak Karin melangkah bersama Alin meninggalkan tiga pria itu.

"Yes! Arkan punya adek!" bangga Arkan melompat kegirangan.

"Kenapa lo? Ngelamun?" tanya Aldy pada Alan.

"Kehamilan Alin kali ini, dia ngidam apa ya..." Alan bergumam kecil menatap Arkan yang nampaknya sangat senang. Aldy sontak tertawa kemudian mengajak sahabatnya itu masuk kerumah.

"Bunda hamil, gue punya adek. Yeyeye! Lalala! Yeyeye!!!"

Arkan bernyanyi riang memasuki rumah membuat Pak Aryo geleng-geleng kepala dengan senyum kecil.

Arkan tiba dikamar kemudian mencari keberadaan ponselnya. Ia langsung menghubungi seorang gadis yang tiada lain adalah Naura.

Arkan merebahkan tubuhnya dikasur. Saat panggilan tersambung, senyumnya merekah.

"Nau, lo tau nggak!? Bunda hamil!"

"Serius!? Selamat ya!"

"Gue bakal jadi kakak! Eh abang aja deh biar keren." Arkan mengubah posisinya menjadi tengkurap.

"Pulang sekolah besok, lo main kerumah gue ya! Harus, nggak ada penolakan!"

"Iya, Arkan. Gue--"

Arkan X NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang