60. Re + Se - pt 2

2.1K 351 46
                                    

Rehan memencet bel rumah berkali-kali, saat pintu itu terbuka, terlihatlah seorang gadis yang tengah memegang es krim. Rehan tersenyum dan dengan segera ia mengusap sudut bibir Selvi.

"Rehan! Kok nggak bilang mau kesini!? Udah jam sembilah, loh!" Selvi keluar dari rumah menarik lengan Rehan menjauhi pintu rumahnya.

"Suka-suka gue dong," jawab Rehan santai.

"Iya, tapi kan ada bokap gue!" Selvi menoleh ke pintu, masih tertutup. Semoga saja orang tuanya tak menyadari kedatangan pacarnya, eh ekhem.

"Bokap lo sehat?" tanya Rehan.

"Sehat, kenapa?" tanya Selvi balik.

"Adu lah sama bokap gue, hahaha!!"

Selvi menjatuhkan es krimnya dan langsung membekap mulut pemuda itu sebab tawanya yang terdengar begitu keras.

"Nyebelin banget sih! Pulang aja lo, sono!" usir Selvi menunjuk pada mobil hitam Rehan.

"Buset nih anak, gue kesini mau main. Kaga boleh?" tanya Rehan mulai kesal.

"Iya tapi kan bisa bilang gue dulu, biar gue jawab enggak," gerutu Selvi tak mau kalah.

"Gitu sama pacar?" tanya Rehan tersenyum.

Sial, Selvi terpesona hingga pipinya merona.

"Apa sih! Jelek lo," maki Selvi berbohong seraya mengalihkan pandangannya.

"Jelek-jelek gini, kalau gue buka pendaftaran nyari cewek, satu sekolah bakalan ikut, yakin gue," bangga Rehan merapikan tatanan rambutnya.

Selvi mencubit perut pemuda itu dengan wajah merah padam.

"Pergi nggak lo!" usir gadis itu.

"Iya, iya ah! Kejam amat lo, belum juga gue jadiin bini." Rehan mengusap perutnya sendiri.

"Isel..."

Suara dari rumah membuat Selvi panik, gelagap bingung harus berbuat apa. Ia menuntun Rehan menuju mobil, membukakan pintu untuk pemuda itu.

Pintu rumah terbuka, Selvi menganga sedangkan Rehan melempar senyum
pada pria yang berada di ambang pintu.

"Malam, Om!" sapa Rehan.

"Mampus gue..." gumam Selvi menatap sang ayah yang sudah berkacak pinggang.

"Masuk!"

"Nah, bokap lo aja nyuruh gue masuk. Kerumah lo dulu, baru ke---"

"Rehan, mati lo!" rutuk Selvi berjalan meninggalkan pemuda itu.

Kini Rehan sudah duduk santai di ruang tamu, Utari datang membawakan minuman. Selvi hanya menunduk, sesekali menatap Rehan yang nampak sangat santai.

"Masih sekolah?" tanya Arga, ayah dari Selvi.

"Enggak, Om. Kan udah malam," jawab Rehan membuat sudut bibir Utari terangkat.

"Papa, dia---"

"Rehan, pacarnya Isel." Rehan mengulurkan tangannya pada Arga, lagi-lagi Selvi hanya bisa menganga sedangkan Utari memilih kembali ke dapur.

Arkan X NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang