38. Lagi-lagi Lara

2.3K 461 137
                                    

"Hai?"

Arkan, Naura, Selvi, Rehan dan juga Gilang mendongakkan kepalanya kepada sapaan seorang siswi. Naura menatap tak percaya begitu pun Rehan dan Gilang, sedangkan Selvi sudah membalas sapaan siswi itu.

"Lara? Lo sekolah disini!?" Arkan bangkit dari duduknya dengan senyum merekah menatap siswi yang tiada lain adalah Lara.

"Um, bokap lo nggak cerita kalau dia udah masukin gue ke SARANAYA lewat tes kemarin lusa?" tanya Lara balik.

Arkan tak dapat membendung senyum bahagianya dan dengan spontan ia memeluk Lara ditengah kantin.

"Gue seneng banget! Akhirnya lo mau sekolah lagi, tega banget deh. Ayah nggak ngomong ke gue!" ucap Arkan setelah melepas pelukannya.

"Elo 'kan yang minta gue buat keluar dari lingkaran hitam?" kekeh Lara pada Arkan.

"Duduk! Duduk!" titah Arkan pada Lara dan gadis itu pun duduk diantara dirinya dan Naura.

"Pokoknya pulang nanti, elo harus ikut gue kerumah! Gue mau ngomong makasih sama ayah karena berhasil bikin elo sekolah disini!" heboh Arkan tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Lara.

"Boleh deh. Btw, Naura?" sapa Lara pada gadis disebelahnya.

Arkan melirik Naura yang tersenyum pada Lara. Ia kembali mengajak Lara bicara mulai dari pertemuan Lara dan ayahnya, keadaan Bima, bahkan Arkan menanyakan dimana tempat tinggal gadis itu sekarang.

"Lo kelas berapa?" tanya Selvi dan setelahnya ia mendapat genggaman kecil dari Rehan hingga tatapannya tertuju pada pemuda itu.

"Gue kelas dua belas." Jawab Lara atas pertanyaan Selvi.

"Lo bisa lulus tes? Berarti lo pintar dong!" bangga Arkan pada gadis itu.

Naura memanas. Tatapannya hanya tertuju pada tembok dengan tangan terkepal kuat. Bukankah lewat panggilan tadi malam Arkan juga ingin mengajaknya mampir kerumah.

"Nau! Mau kemana?" tanya Selvi setengah teriak saat Naura tiba-tiba pergi. Naura tak menjawab, saat Selvi hendak mengejar tiba-tiba Arkan berlari lebih dulu meninggalkan Lara yang masih bicara padanya.

"Em, gue tau kita nggak terlalu kenal. Tapi lo pasti kenal Naura 'kan? Lo tau 'kan kalau cara lo ngobrol sama Arkan tadi bikin Naura cemburu?" tutur Selvi pada Lara.

"Cemburu? Santai aja kali. Gue nggak ada maksud apapun kok, apalagi sampai mikir ngerebut Arkan dari Naura. Gue juga tau kali, kalau Arkan itu sayang banget sama Naura," kekeh Lara menatap Rehan yang nampaknya tak suka dengan kehadirannya.

"Gue cabut dulu, bye!" pamit Lara lalu pergi.

"Naura bakalan balik nggak ya? Baksonya  masih banyak," ucap Gilang menatap mangkuk dihadapannya. Rehan berdecak begitu pun Selvi.

"Nau! Naura!"

Arkan terus memanggil namun Naura tak kunjung menghentikan langkahnya.

"Naura, hey!"

"Sayang!"

Naura terus melangkah menuju toilet perempuan dan saat Arkan hendak masuk, beberapa siswi keluar sambil berteriak heboh.

"Lebay! Lebay!!!" balas Arkan teriak.

Arkan memanggil salah satu siswa yang kebetulan lewat bersama teman-temannya.

"Kalau ada yang mau masuk, bilangin jangan! Oke!? Lo anak kelas sembilan 'kan? Sip!" pinta Arkan pada siswa tersebut.

Arkan pun masuk dan mendapati Naura tengah berdiri membelakanginya menghadap cermin.

Arkan X NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang