Chapter 16 : Shy like cat

66 6 8
                                    

"Nii-san tolong Shoyu (kecap) nya dong!" Todomatsu menyodorkan tangannya ke arah Osomatsu yang kini sedang memegang Shoyu di tangannya. Setelah menuangkan beberapa tetes ke atas nasinya, dia menyodorkan dengan malas pada adik Pink nya.

Di antara mereka, tidak ada satupun yang berbicara dan tetap mengunyah makanan dalam diam. Suasana makan malam yang cukup tenang tersebut, akhirnya terganggu oleh suara tawa penuh kenarsisan dari seseorang yang bisa mereka tebak tanpa harus menoleh sedikitpun. Selama beberapa saat, mereka tetap melanjutkan santap malam tanpa memperdulikan Karamatsu. Sampai Matsu biru itu meletakkan sesuatu di pojok ruangan, membuat adik kuningnya meliriknya penuh antusias.

"Ha, ha! Hello, brother-tachi (saudaraku semua).... Aku telah kembali dari petualanganku yang mendebarkan dan penuh dengan air mata, darah, dan tetesan keringat. Kupersembahkan hasil jerih payahku yang luar biasa ini hanya untuk brother tercinta dari lubuk hatiku yang paling dalam.... Walaupun cuma seadanya, biarkan aku membuktikan dalamnya cinta ku pada kalian!"

"Lollipop!" Jyushimatsu segera merangsek dari tempatnya duduk dan mencari permen yang dia pesan dari plastik belanjaan Karamatsu.

"Jyushimatsu, jangan langsung makan permen. Habiskan dulu makananmu!" Choromatsu berusaha mencengkram kaki adiknya itu, namun dengan secepat kilat Jyushimatsu sudah duduk sambil menikmati lollipop di mulutnya.

"Ittai-nee(Sakit banget)........ Aduh, bisa nggak sih, kamu nggak ngasih serangan mendadak sebelum aku selesai makan? Haah.... Hampir sesak nafas aku" Osomatsu tertawa sambil memegangi rusaknya.

"Ih..... Karamatsu nii-san, jangan dekat-dekat aku kalau kamu masih bau dan penuh keringat. Jijik tahu" Todomatsu terlihat menggerakkan tubuhnya menjauh dari tempat Karamatsu berdiri.

"Non, non, non..... Itu cuma kiasan, adikku tersayang. Mana mungkin aku berani menampakkan diriku dalam keadaan kotor dan menjijikkan dihadapan kalian?" Karamatsu menggoyang-goyangkan jari telunjuk tangan kanannya sambil menggelengkan kepala, sementara tangan kirinya memegang pinggul.

"Oh, baguslah kalau begitu. Karena aku tidak mau makan malam ku terganggu setelah mencium bau seorang pemabuk dan seorang bodoh dengan keringat yang menyengat"

"Hai, hai, hai (ya, ya, ya)....... Kakak pemabuk ini akan menempel padamu terus seharian kalau kau nakal gitu...." Osomatsu nyengir sambil mendekati Todomatsu yang mulai berteriak-teriak karena jijik.

"Cih, menyebalkan. Padahal kau sendiri juga belum mandi, tapi sok-sokan higienis" Ichimatsu mendecakkan lidahnya melihat sikap adiknya yang menyebalkan.

"Biarin... We..." Todomatsu menurunkan sebelah kelopak matanya dengan jari dan menjulurkan lidahnya sebagai isyarat mengejek. Melihat itu Ichimatsu hampir saja menerjang adiknya, sampai sebuah tangan menepuk pundaknya dengan lembut.

"Non, non, Ichimatsu.... Biarkan saja Totty hari ini. Setelah ini, aku ingin bicara denganmu sebentar" Karamatsu menatapnya dengan kacamata hitam yang kini menutupi wajahnya dan tersenyum lembut.

Hampir saja Ichimatsu ingin menepis tangan kakaknya itu, sampai dia melihat Choromatsu yang berada di seberangnya menatapnya dengan intens. Melihatnya seperti itu, Ichimatsu mengurungkan niatnya.

"Huh, baiklah. Tapi jangan bertele-tele, karena aku benci membuang waktuku yang berharga bersamamu"

"Baiklah, brother. Kau bisa serahkan itu kepadaku" Karamatsu mengacungkan jempolnya dengan semangat.

_____________________
Sejam sebelumnya..

"Ada apa?" Ichimatsu menatap malas kakak hijaunya itu yang kini menghalanginya masuk ke rumah.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang