Chapter 7

78 7 1
                                    


Karamatsu POV
Setelah sampai di rumah, aku langsung menemui ibu untuk meminta maaf
karena tidak bisa membantu nya menyiapkan makan malam hari ini, tapi dia terlihat tidak terlalu memikirkan nya dan menyuruh ku untuk segera makan dengan saudara-saudara ku yang lainnya. Aku menurutinya dan segera menyusul saudara ku yang lainnya makan. Walaupun hari ini diriku cukup lelah setelah bertemu 'orang itu', Setidaknya perasaan ku sudah lebih membaik setelah bertemu Jyushimatsu.

Aku dengan lahap menyantap makanan yang sudah tersaji, mengambil karaage kesukaan ku sambil melirik sekilas ke arah saudara-saudara ku yang terlihat asyik dengan topik pembicaraan nya masing-masing. Yah ..... Kecuali Choromatsu. Walaupun dia terlihat asyik mengobrol dengan Osomatsu, namun bisa kulihat dia dari tadi terus mencuri pandang ke arahku. Entah apa alasannya, aku tidak tahu.

Apa karena bajuku terlihat menyakitkan? Tapi aku hanya memakai hodie biruku seperti biasanya, karena sebelumnya aku sempat mengganti baju di toilet taman sampai akhirnya bertemu dengan Jyushimatsu. Hodie yang kupakai untuk menemui Tougou sudah kusembunyikan, karena biasanya hodie itu hanya akan kugunakan di saat aku merasa perlu membersihkan 'sampah'. Akan terlihat mencurigakan jika tampilan ku tadi ketahuan oleh Jyushimatsu.

Setelah makan, kami segera kembali melakukan aktivitas masing-masing, sampai kami memutuskan untuk pergi ke pemandian umum. Osomatsu asyik menonton TV bersama Ichimatsu dan Jyushimatsu, Todomatsu sedang bermain dengan smartphone di tangannya, sedangkan aku segera merapikan sisa-sisa makanan dan beberapa peralatan makan yang kotor untuk segera kucuci di wastafel. Choromatsu pun tiba-tiba ikut membantuku, walaupun kulihat wajahnya tidak terlihat senang.

Aku hanya bisa terdiam menunggu dia untuk mengatakan sesuatu. Karena kuyakin saat ini dia hanya ingin membantuku, sekedar untuk berbicara dengan ku (ah, bicara apa aku... Mana mungkin Choromatsu berpikiran seperti itu. Pasti dia merasa bertanggung jawab dengan membantu meringankan pekerjaan ibu). Setelah beberapa saat saling terdiam satu sama lain, Choromatsu tiba-tiba memecah keheningan diantara kami berdua.

"Karamatsu nii-san, apa ada masalah yang kamu sembunyikan dari kami?"

"Apa maksudmu, Choromatsu? Ah .... Mungkinkah malam yang dingin ini membuatmu mencari secercah kehangatan yang terpancar dari tubuh kakakmu ini?" Aku mencoba mengalihkan perhatian nya dari masalah yang tidak penting tentang diriku ini. Kuyakin dia sendiri punya masalah lain yang harus ditanggung nya.

"Hentikan itu, Karamatsu nii-san. Aku sedang berbicara serius saat ini. Tidak perlu ada kata-kata puitis, majas, atau sesuatu yang 'menyakitkan' apapun keluar dari mulut mu itu untuk kudengar saat ini. Aku cuma butuh keterangan jujur darimu, tidak lebih" Kata-kata Choromatsu terdengar dingin di telingaku.

"Baiklah" Aku cuma bisa menuruti nya dan tidak berbicara banyak.

"Jadi apa jawaban mu, Karamatsu nii-san?" Choromatsu mengatakan nya tanpa mengalihkan pandangannya pada piring-piring yang dia bersihkan.

"Sebelum aku menjawab, boleh aku tanya apa alasan mu menanyakan itu kepada ku? Aku takut kalau kamu salah paham"

Choromatsu terlihat menghela nafas, kemudian menjawab pertanyaan ku.

"Tadi aku dan Osomatsu nii-san sempat berbicara sebentar sebelum kau datang. Selama pembicaraan itu, Osomatsu nii-san terus membahas tentang dirimu yang bersikap aneh tadi malam. Katanya, kalau masalah mu tidak segera ditangani, bisa berdampak negatif pada yang lainnya"

Untung nya Choromatsu tidak menoleh sedikitpun padaku. karena jika tidak, saat ini dia pasti dapat melihat ekspresiku yang benar-benar terkejut dan ketakutan mendengar perkataannya barusan.

Jadi semalam Osomatsu mengintipku pada saat itu?! Karena itu, dia bersikap aneh tadi pagi?!

Aku mencoba menenangkan pikiran ku sebelum menjawab pertanyaan nya. Sedikit saja ada yang mencurigakan dari pernyataan ku, Choromatsu pasti bisa mengetahui nya. Aku tidak mau ada siapapun yang membahas itu, apalagi tahu seperti apa diriku ini.....

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang