Chapter 27 : Running cat

36 3 1
                                    


"Kanpe kinohito alias Katakuri sanban, sang pelaku aktivitas kekerasan terhadap hewan jalanan. Sepertinya kau sedang merencanakan sesuatu yang sangat mencurigakan dan menjijikkan.... Apa aku salah?" Ucap Karamatsu yang tiba-tiba muncul dari balik persembunyiannya di sebuah celah gang sempit.

Katakuri yang tengah sibuk dengan aktivitas nya, cukup terperanjat melihat sesosok misterius yang kini mulai menampakkan diri dan menghampiri dirinya.

Matsu biru yang baru muncul setelah terus bersembunyi sejak beberapa menit, akhirnya memutuskan untuk berjalan lebih cepat dan semakin mendekat ke arah Katakuri yang berusaha kabur. Pria yang menjadi dalang dari insiden beberapa hari ini, tampak semakin terpojok pada salah satu gang sempit di wilayah tersebut. Hal ini tak lepas dari strategi yang disusunnya yang telah mengenali seluk-beluk jalan tikus setiap distrik di wilayah kota ini.

Tentu saja semua skenario saat ini sudah berjalan sesuai dengan rencana Karamatsu, walaupun begitu dia sama sekali tidak merasakan sedikitpun perasaan senang.

Di balik wajahnya yang tertutupi oleh masker, rahang dari anak kedua Matsuno bersaudara itu tampak mengeras menahan amarah. Tangannya pun ia kepalkan di balik saku Hoodie nya, bersiap kapanpun untuk menghajar orang di hadapannya itu. Gestur tubuh nya yang terlihat santai, namun dengan perawakan yang cukup tegap sukses memunculkan hawa dingin nan mencekam di sekeliling tubuhnya.

Katakuri yang semakin terpojok, akhirnya cuma bisa terdiam dan memperhatikan sosok yang terus mendekat. Tampilannya yang asing dan misterius, membuat pria itu harus memicingkan mata sipitnya untuk melihat dengan jelas wajah yang tersembunyi di balik masker hitam itu.

Katakuri alias Kanpe Kinohito sama sekali tidak menyangka jika rencananya yang sempurna itu bisa dengan mudah terbongkar oleh orang ini....

Tapi, hal itu tidak akan membuatnya kalah dari orang dungu di depannya!

"Hah, kau benar. Aku Kanpe Kinohito-sama (tuan Kanpe Kinohito) ini adalah seorang jenius yang terlahir untuk membersihkan dunia dari segala kotoran di dalamnya! Sebelum dirimu terlambat untuk menyadarinya, segeralah berlutut padaku!" Ucapnya dengan nada angkuh dan ekspresi bangga.

Karamatsu hanya bisa menatap orang di depannya dengan ekspresi jijik. Melihat apa yang telah orang di depannya itu lakukan selama beberapa hari ini ditambah dengan tingkahnya yang dengan sombongnya merendahkan orang lain dan membuat dirinya tampak lebih agung, membuatnya semakin ingin menghajar orang di depannya.

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang ada di kepalamu sekarang, lebih baik sekarang beri tahu aku apa yang akan kau lakukan padanya" Karamatsu menunjuk ke arah kucing yang tengah dipegang oleh orang di depannya.

"Hah?!!! Untuk apa aku memberitahu mu apa yang akan kulakukan padanya? apa untungnya buatku?" Ekspresi wajahnya terlihat kesal karena pekerjaannya terganggu oleh orang misterius di depannya.

Bang!

Sebuah tongkat besi tertancap kuat pada permukaan papan kayu tepat di atas kepalanya.

"Apa kau tidak dengar perkataanku? Cepat jawab sebelum ku hancurkan tengkorak mu dengan ini" Tatapan matanya tajam menghujam.

"Ahahaha.... Apa kau tidak berlebihan sampai memakai kekerasan seperti ini? Apa tidak takut kalau kulaporkan ke polisi? Memangnya orang tuamu tidak mengajarkan untuk bersikap baik kepada orang lain dan memberitahu mu apa itu hak asasi manusia?" Orang di depannya tampak ketakutan dan mulai mengoceh untuk membiarkan dirinya selamat.

"Kau sudah bukan manusia lagi di mataku" Ucap Karamatsu dengan pandangan dingin.

"Eh, apa maksudmu itu? Tentu saja aku manusia, bahkan aku manusia yang sangat terhormat!" Merasa tidak terima, Katakuri menunjukkan amarahnya di depan sosok misterius itu.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang