Chapter 41 : Make Safe for This Time

26 3 0
                                    

"Tidak. Saya hanya terkejut melihat tampilannya." Geleng Homura sambil berbicara kepada pria di sampingnya.

"Oh, begitu," ucap Raiju cuek setelah mendengar jawaban yang diinginkannya.

Karamatsu yang berusaha untuk mencerna situasi yang terjadi, hanya bisa terdiam dan tanpa mengatakan apapun kembali mengerjakan tugasnya dengan baik. Setelah selesai membantu memberikan daftar menu dan menanyakan hidangan apa yang dipesan oleh mereka, sang pemuda pun bergegas pergi keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan cemas. Mengetahui jika perempuan yang merupakan pujaan hati dari adiknya tersebut bukan hanya mucikari biasa, tetapi juga merupakan seorang pembunuh bayaran, membuatnya khawatir akan keberlanjutan misinya.

Homura yang sebelumnya diculik oleh sekelompok yakuza, kini berperan sebagai eksekutor sekaligus sandera berharga bagi dirinya. Jika saja misi untuk membunuh Raiju Yonban gagal, maka bukan hal yang mustahil bagi pria itu untuk mengutus Homura dan menyuruhnya untuk membunuh Karamatsu di tempat. Belum lagi Homura pastinya akan selalu berperan sebagai tameng hidup untuk menjaga Raiju dari berbagai percobaan pembunuhan. Mau tidak mau, sang pemuda yang tampak sedang mengacak rambutnya dengan gusar, kini harus memikirkan cara baru untuk membunuh targetnya tanpa mengorbankan (mantan) kekasih adiknya tersebut.

Namun sebelum itu, dia masih harus mengantarkan pesanan makanan kepada juru masak yang sedang berada di dapur.

Menenangkan pikiran, Karamatsu kembali fokus dengan pekerjaannya saat ini. Dengan cekatan, dia mengurus beberapa hal dan mengantarkan pesanan makanan beberapa tamu lain sembari menunggu makanan yang dipesan oleh Raiju selesai dimasak oleh para juru masak. Tidak butuh waktu lama, pesanan makanan Raiju dan koleganya sudah selesai dan segera diantarkannya menuju ruangan tempat orang-orang tersebut berada. Pemuda itu langsung meletakkan makanan-makanan tersebut dengan cekatan bersama dengan beberapa pelayan. Kemudian,

"Maaf kalau aku sempat membuatmu tidak nyaman sebelumnya, nona. Izinkan aku meminta maaf dengan memberikanmu voucher diskon jika anda berkenan kembali ke sini bersama dengan kekasihmu," ucap Karamatsu yang secara diam-diam berusaha menyelipkan secarik kertas berisi nomor teleponnya di balik voucher tersebut.

"Ah, tidak, tidak masalah kok. Aku tidak terganggu."

"Ternyata ada promo diskon juga di restoran ini, ya .... Baguslah, Hana." Raiju menimpali dengan santai.

"Ya, tuan. Anggap saja ini sebagai pelayanan khusus bagi pelanggan kami," timpal Karamatsu yang tidak kalah tenangnya.

"Ah, kalau begitu. Baiklah, saya terima. Terima kasih." Hana tampak canggung menerimanya, sampai dia merasakan sesuatu di balik voucher tersebut.

"Tentu saja. Justru saya yang berterima kasih, karena orang secantik nona mau menerimanya. Kalau begitu, saya pamit. Terima kasih sudah memilih restoran kami sebagai tempat andalan kalian."

Setelah mengatakan hal tersebut, Matsu biru segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Dia berharap Homura menyadari sinyal darinya dan menghubungi sang pemuda untuk mengabari apa yang sebenarnya terjadi. Pemuda itu berharap wanita tersebut tidak berpura-pura tegar dan memaksakan diri hanya untuk berkonflik dengannya di kemudian hari.

Tidak lama setelahnya, Karamatsu kembali melakukan tugas yang tersisa sampai restoran tersebut tutup.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi, Homura-san?"

__"Maaf, aku tidak bisa menceritakan detailnya." __

"Tidak apa-apa. Yang jelas, aku bersyukur kau baik-baik saja sekarang. Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya untuk memberitahukan situasimu kepada adikku dan adikmu tanpa membuat mereka cemas."

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang