Chapter 18 : Cat scratch

60 7 19
                                    

Chapter 18

Karamatsu POV

"Jadi, apa yang ingin kau katakan, dasu?" Tanya pria tua botak yang kini duduk di depanku.

Aku mencoba mengatur nada bicara ku dan memulai percakapan.

"Jadi begini....."

_______

Sejam sebelumnya

Aku menutup panggilan telepon di tanganku. Setelah melakukan janji dengan Professor Dekapan, diriku segera memasukkan HP ku ke dalam saku celana dan memperhatikan Ichimatsu dari jauh membawa dua gelas minuman.

Dia tiba-tiba menyodorkan salah satu minuman digenggamnya kepadaku, yaitu soda berwarna biru yang menurutku memiliki rasa blueberry. Aku segera menerimanya dan mengucapkan terima kasih yang dibalasnya dengan cuek. Karena tidak ingin memperkeruh suasana, aku memilih diam sepanjang waktu, bahkan setelah makanan dan minuman kami habis di meja.

"Terima kasih" Ichimatsu tiba-tiba mengucapkan hal itu kepada ku.

Kalau saja diriku ini sedang meminum sesuatu, pastinya aku akan menyemburkan semua minuman yang berada di mulutku karena terkejut. Melihat reaksiku, Ichimatsu menatapku sinis.

"Hei, kenapa dengan wajah bodohmu itu? Apakah sebegitu mengejutkannya bisa dapat rasa terima kasih dariku?"

Diriku tetap terbengong melihat wajahnya yang merah padam karena menahan malu.

"Hei, katakan sesuatu bego. Apa otakmu terbuat dari permen kapas?!" Ichimatsu tiba-tiba menggebrak meja, membuat ku kembali sadar dari keterkejutan ku.

"Ah, maaf.... Aku tidak bermaksud begitu Ichimatsu. Hanya saja, melihat mu berterima kasih dengan tulus padaku, membuat ku sangat senang sampai tidak bisa berkata apapun....... That's precious my little brother!"

"Cih, menyesal aku berterima kasih padamu"

Aku hanya tertawa hambar melihat reaksinya. Pada akhirnya, kami kembali terdiam sambil menunggu makanan take order pesanan kami.

Setelah makanan sampai, kami segera bergegas pulang. Sebelum.....,

Diriku menyerahkan makanan yang kupegang di tangan sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada adikku yang kini menatapku dengan heran.

"Ada apa ini?"

"Ah, maaf Ichimatsu. Aku ada urusan mendadak di dekat sini. Jadi, bisakah kau pulang duluan? Ini ongkos pulang nya"

"Huh, kau mengusir ku?!"

"Non, non... Aku hanya tidak ingin membuatmu kerepotan dengan urusan ku dan ingin makanan tersebut agar segera sampai ke rumah sebelum dingin"

Melihat uang dalam jumlah banyak tersebut, Ichimatsu segera mengantongi nya dan mendecakkan lidahnya sambil berjalan pergi. Melihatnya pergi, Aku hanya tersenyum simpul. Dengan beberapa kantung berisi vitamin dan obat, diriku berjalan ke arah laboratorium Professor Dekapan yang tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri.

Tapi sebelum aku benar-benar sampai di tempat itu, diriku mengamati seorang pria yang kini duduk dengan santai menyeruput kopi di depan sebuah kafe. Matanya menatap diriku dan dirinya melambaikan tangannya mengajakku untuk duduk dengannya.

"Hei Kara, sini. Apa kau tidak mau menemani pak tua ini?"

Aku menuruti permintaannya dan menarik kursi yang berada di seberangnya. Dengan helaan nafas panjang, aku menatapnya yang kini tersenyum ke arahku.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang