Chapter 32 : Aftermath 1

51 6 4
                                    


Dari balik layar handphonenya yang berpendar kebiruan, terlihat beberapa huruf merangkai teks berisi pesan dari seseorang yang tak asing baginya. Matanya yang bulat kecoklatan, menatap lekat-lekat pesan tersebut sambil sesekali menggerakkan jarinya untuk menggeser posisi teks yang berada di balik layar.

__"Halo, Kara. Mengenai laporan mu tadi pagi, bos memintamu untuk menemuinya besok siang. Tolong kabari jika kau sudah sampai di kantor dan jangan lupa untuk membawa barang milik Kanpe jika ada yang masih tersisa"__

Cih, sepertinya aku tidak bisa mengibulinya. Batin sang pemuda yang dikenal sebagai Kara atau bisa kita sebut Karamatsu.

Pemuda itu masih menyimpan handphone yang dimiliki oleh Kanpe Kinohito, setelah menyerahkan barang-barang lain dari pria itu seperti aksesoris yang dikenakannya.

Tak mau membuat orang di seberang handphone menunggu terlalu lama, jemarinya dengan lincah mengetikkan pesan balasan untuk pemuda yang mengirimkannya pesan tersebut.

__"Baiklah, aku mengerti. Akan segera kuhubungi jika aku sampai di sana. Terima kasih atas kerja kerasnya, Atsushi"__

__"Sama-sama"__

Setelah menyelesaikan percakapan dengan Atsushi, dia segera menutup handphone tersebut dan menyimpannya di dalam lemari di balik lipatan bajunya yang paling norak. Tak lupa dia menutup lemari tersebut dan berjalan menuju futon (kasur) tepat di sebelah Ichimatsu, adiknya yang kini tampak tertidur pulas. Perlahan pemuda itu duduk di atas futon dan mengelus lembut kepala adiknya itu, sebelum kemudian memutuskan untuk berbaring dan menarik selimut tebal untuk menyelimuti tubuhnya yang dari tadi kedinginan terkena angin malam.

Sebelum memejamkan mata, dia kembali mengingat kejadian yang baru dilaluinya hari itu.
________________
Beberapa jam lalu

Setelah menyelesaikan sesi 'bersih-bersih', Karamatsu memutuskan untuk mandi dan berjalan menuju konbini (supermarket) untuk membeli beberapa panganan yang dapat menghilangkan rasa laparnya. Dia memilih-milih beberapa makanan yang tersedia di etalase seperti salad, bentou (bekal), onigiri (nasi kepal), roti, buah-buahan segar yang sudah dipotong, dan lain sebagainya. Selama beberapa menit, akhirnya dia memutuskan untuk membeli sekotak bentou berisi ikan panggang, salad sayur, dan tiga buah onigiri yang terdiri dari rasa tuna mayo, umeboshi (tuna panggang), dan ayam teriyaki.

Setelahnya dia mengambil sebotol teh ocha dan membayarnya di kasir. Saat itu sang pemuda melihat dompetnya yang kini hanya menyisakan selembar uang senilai 1000 Yen. Sepertinya sekarang dia sudah bisa kembali ke rumah, karena setelah ini dia akan benar-benar kehabisan uang.

Sesudah membeli makanan, dia bergegas pergi menuju bangunan tua yang tampak terbengkalai alias markas milik Nakamura. Sesampainya di sana, dia meletakkan kantong plastik berisi barang belanjaannya di atas meja makan dan mulai mengeluarkan isi di dalamnya satu persatu. Sebelum dia sempat pergi ke wastafel di ruang makan tersebut, tiba-tiba saja handphone di kantong bajunya bergetar.

Mengambil handphone tersebut, didapatinya sebuah pesan dari Atsushi yang dibacanya dalam hati.

__"Halo, Kara. Ini Atsushi. Maaf, aku kemarin sibuk dan tidak sempat untuk menanyakan laporan terkait kejadian kemarin. Untuk sekarang, tolong temui aku di kantor dan berikan laporan terkait kejadian kemarin"__

Sang pemuda hanya bisa pasrah dan menuruti permintaan dari 'seniornya' untuk saat ini.

Karena itulah, Karamatsu bergegas mencuci tangannya dan dengan cepat menyantap makanan yang ada di hadapannya. Kemudian, dia bergegas pergi menuju kantor 'nonsense' dan tak lupa menghubungi Atsushi ketika posisinya sudah mendekati tempat itu.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang