Chapter 40: Shocking Aboard

56 5 1
                                    


"Hei, Kara. Sebaiknya kau libur saja hari ini."

"Eh, kenapa?"

"Besok udah waktumu menyusup, kan? Seharusnya kau simpan itu tenagamu dan minta berkas data terbaru ke Atsushi. Pelajari baik-baik sebelum menyusup besok," ucap sang wanita di sebelahnya yang kini bersiap-siap untuk pergi ke tampat lain.

"Baiklah."

Karamatsu segera menuruti perkataan M-san (Mamiku) dan pergi menemui Atsushi yang saat ini sedang berada di ruangan kerjanya yang berada di kantor nonsense. Biasanya kalau dia tidak sibuk dengan urusannya dengan polisi, Atsushi akan bekerja di ruangan ini. Sesampainya di depan pintu, Karamatsu pun mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Masuk."

Mendengar suara dari pemuda yang dikenalnya, Matsu biru itu kemudian masuk dan mendapati Atsushi yang tengah sibuk mengurusi beberapa berkas yang berada di kedua sisi meja kerjanya dalam kondisi menumpuk. Entah apa yang terjadi, sepertinya perkataan jika sang pemuda di depannya sudah menjadi 'budak kantoran' terbukti benar adanya. Sekilas melirik ke arah Karamatsu, Atsushi langsung menghentikan kesibukannya. Sekilas wajahnya terlihat cerah ceria begitu melihat kakak dari teman baiknya itu untuk pertama kalinya berkunjung ke ruangannya.

"Apa aku mengganggumu?"

"Oh, tidak... Oh, ya. Ini berkas yang kau butuhkan," ucapnya sambil mengeluarkan sebuah amplop coklat dari balik laci meja kerjanya.

"Oke. Terima kasih."

"Sama-sama. Hei, Kara. Apa kau masih ada kesibukan setelah ini?"

"Ah, tidak juga. Setelah ini aku mau pulang."

"Kalau begitu, bisa temani aku di sini? Aku traktir kopi deh. Rasanya bosan kalau sendirian di sini terus."

"Hmmm... Baiklah. Lagipula aku tidak ada kesibukan apapun hari ini."

"Terima kasih."

Setelahnya, Karamatsu pun duduk di salah satu kursi yang kosong dan membaca dokumen yang diberikan Atsushi sembari mendengarkan curhatan pria ini tentang pekerjaannya. Sepanjang Atsushi bercerita, Karamatsu sedikit terkejut begitu mendapati jika pria yang biasanya kalem di depan teman-temannya, kini terlihat begitu bersemangat dan cukup cerewet menceritakan beberapa masalah pekerjaannya sambil membolak-balik lembaran kertas yang perlu ditandatangani. Sepertinya karena pekerjaannya di nonsense terhitung rahasia, dia tidak bisa bercerita banyak ke Todomatsu dan berakhir tidak punya teman curhat. Karamatsu yang memaklumi itu, hanya bisa terdiam dan menyimak cerita dari sang pemuda tanpa banyak berkomentar. Tanpa terasa waktu berlalu dan keduanya pun pulang ketika menjelang malam.

Keesokan harinya, Karamatsu berangkat pagi-pagi menuju restoran Jepang bergaya tradisional yang tertera pada dokumen misi sambil membawa baju ganti dan beberapa barang, seperti dompet dan kartu identitas palsu yang akan digunakannya pada misi ini. Setelah sampai di restoran, dia disambut baik oleh manajer restoran dan diberikan seragam setelah menjalani wawancara singkat serta menyerahkan dokumen berisi data pribadi (palsu) nya. Tak berselang lama, pemuda itu pun langsung ditugaskan untuk membantu-bantu para staff menyiapkan beberapa ruangan untuk tamu tanpa diberikan pelatihan yang memadai. Hal ini dikarenakan, semua staff tengah sibuk untuk menghadapi acara besar yang akan diadakan beberapa hari lagi.

Tentunya Karamatsu tahu apa yang dimaksud dengan 'acara besar' itu, karena sudah tertera jelas di dalam dokumen misi yang selama ini dibacanya. Tanpa banyak bicara, dia membantu para staff dengan keahliannya sembari memetakan lokasi restoran ini dengan lebih baik. Walaupun di dalam dokumen sudah ada blue print restoran ini, posisi para staff, barang-barang, dan hal-hal lainnya yang tidak tertera di dokumen harus dia cari tahu sendiri. Sementara itu, dia harus tetap menjaga agar penyamarannya tidak terbongkar. Kalau saja dia tidak pernah memiliki pengalaman akting sama sekali, sudah pasti dalam waktu dua hari dia akan gagal dalam misi ini. Untungnya klub drama memberikannya cukup pengalaman selama 3 tahun. Bahkan Mamiku yang terkenal kritis, memberikan pujian atas kepiawaiannya saat mengajarinya menyamar dan bersandiwara.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang