Chapter 29 : Like a cat that's got the cream

44 4 0
                                    


Malam hari di sebuah gudang terbengkalai di salah satu distrik kota Akatsuka.

Tampak seorang pria yang tengah tidak sadarkan diri tengah dipasung dengan posisi kedua tangan terikat oleh dua buah borgol besi yang terhubung rantai. Rantai-rantai yang terhubung ke langit-langit tersebut berperan sebagai penahan bobot badan si pria agar tetap berada di posisi berdiri, sedangkan kepala dan kakinya tergantung begitu saja tanpa penahan apapun.

Selama beberapa saat, tidak ada tanda-tanda si pria akan sadarkan diri. Kemudian....,

Byur!

"Ah!"

"Oh, sudah siuman rupanya. Cepat juga"

Di depannya berdiri seorang pemuda yang mengenakan jaket Hoodie dengan perpaduan warna hitam-biru dongker, celana jeans, sepatu olahraga hitam, dan sebuah pita mask hitam yang menutupi separuh wajahnya dengan baik. Tak lupa rambut Bob dengan dua helaian yang mencuat seperti ijuk dan sudah dimodel menggunakan Pomade, membuat tampilannya tampak modis seperti model. Matanya yang coklat, samar-samar berpendar kebiruan di bawah sinar rembulan yang menerobos masuk melalui celah-celah atap.

"Kau.... Matsuno!" Pria yang mulai siuman itu, segera menyadari sosok yang berada di depannya. Emosi karena dirinya mendapat perlakuan yang tidak pantas dari Karamatsu, terlihat jelas melalui mimik wajah dan kerutan di dahinya.

"Kenapa harus marah-marah begitu? Kita kan baru bertemu lagi" Ucap si pemuda yang tampak mengangkat kedua bahu dan menggelengkan kepalanya.

"Apa yang mau kau lakukan padaku?! Jangan kira kau bisa selamat setelah menyekap ku seperti ini!" Teriak Kanpe.

" 'jangan kira kau bisa selamat setelah menyekap ku seperti ini'.... Ucap seseorang yang habis melakukan aksi terorisme bodoh hari ini.

Lagipula aku ini Kara, Jadi jangan sebut Matsuno lagi" Ucap Karamatsu sambil mencibir ke arah pria yang dipasung nya.

"Bodo amat soal itu, sialan!"

"Hei, hei... Jangan teriak-teriak terus. Kau kira telingaku bakal kuat diteriaki terus-terusan?" Balas Matsu biru sambil menutupi sebelah telinganya.

"Oi, Siapa saja... Tolong aku, ada orang gila yang menyekap ku!" Pria itu, yaitu Kanpe Kinohito kembali histeris dan berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan.

Di sekelilingnya tampak reruntuhan gedung dengan atap rusak dan sebagian besar ruangan tersebut tertutupi oleh bayangan gelap. Hanya sedikit yang bisa dilihat dengan kedua matanya, seperti sebuah meja besi dorong di belakang Karamatsu dan lantai keramik putih yang berada di bawah kakinya.

"Dasar bodoh. Memangnya bakal ada orang yang datang ke sini? Mau kau berteriak sekalipun, tidak akan ada yang datang..... Apalagi bos sialan mu itu. Saat ini kuyakin dia sudah membuang mu begitu saja bagai seonggok sampah. Karena setelah ini, kujamin dia akan kembali mengatakan kepadaku untuk melakukan apapun padamu..... Sesukaku" Ucap Matsu biru di depannya dengan memicingkan mata. Gestur mulutnya sendiri tidak terlihat, karena masih tertutupi oleh masker yang dikenakannya.

"Hah? Kau gila, ya? Mana mungkin aku percaya dengan perkataan mu"

"Dengar saja sendiri kalau tidak percaya... Ya kan?" Timpal pemuda itu sembari mengeluarkan sebuah telepon genggam dari kantong bajunya.

HP ku! Bagaimana dia bisa mendapatkannya?!

"Hei, apa ma-"

__Cih, jangan coba-coba menghubungiku lagi, Kanpe sialan. Kau kira aku bakal mendengar ocehanmu setelah misi semudah itu saja kau gagal? Ah, sialan. Inilah alasannya kenapa aku benci dengan anak muda naif.... Lebih baik kau mati saja sambil menelan abu mu sendiri.

Osomatsu fanfiction : Karamatsu dan rahasia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang