Bagian 1

409K 8.8K 141
                                    

Hoek.. Hoek.. Hoek....

Seorang gadis tengah memuntahkan isi perutnya di atas kloset jongkok miliknya, sudah dari beberapa hari dia terus saja memuntahkan isi perutnya entah itu diwaktu pagi ataupun sore.

Gadis itu menyenderkan tubuhnya di tembok kamar mandi, tubuhnya sungguh merasa lemah, tenaganya seperti sudah terkuras habis.

Gadis itu memejamkan matanya saat mengingat apa yang terjadi padanya kurang lebih satu bulan yang lalu saat dia tengah menghadiri pesta topeng yang di adakan oleh salah satu temannya untuk merayakan kelulusan mereka. Apa ini ada hubungannya dengan kejadian itu?

Flashback....

Malam itu Dira datang ke tempat pesta topeng yang di buat oleh temanya di sebuah villa milik temannya. Villa milik temannya ini sangat mewah dan besar walaupun di daerah pedesaan seperti ini. Dira datang dengan pakaian yang cukup sopan yaitu dress berwarna hitam di bawah lutut, nampak sangat sederhana namun sangat cantik dan elegan jika di pakai oleh Dira apalagi dengan topengnya yang serasi dengan bajunya. Dia juga hanya menggunakan flat shoes saja tidak seperti teman-temannya yang menggunakan high heels, karena dia lebih nyaman menggunakan itu.

Pesta topengnya dihadiri oleh teman-teman seangkatannya yang terhitung jumlahnya kurang lebih ada 100 orang dan ada juga beberapa orang dewasa yang menggunakan setelan jas, mungkin mereka dari keluarga temannya yang membuat acara ini.

Dira tidak mengenali sama sekali teman-temannya karena mereka  mengenakan topeng semua, kecuali teman yang mengadakan acara ini.

"Fanny kalau pada pakai topeng semua lebih baik tadi aku tidak berdandan, percuma nggak akan keliatan mukanya,"ucap Dira kepada  temannya.

Fanny yang berdiri di samping Dira hanya terkekeh pelan.

"Namanya juga pesta topeng ya pada pakai topeng semua lah Ra,"ucap Fanny.

"Ck kenapa kamu milih bikin pesta topeng seperti ini, kan bisa tuh cuma syukuran saja,"ucap Dira lagi.

Aneh saja menurutnya biasanya jika merayakan kelulusan di desa seperti ini hanya ada syukuran atau makan-makan bersama teman-teman dan keluarga tidak ada pesta seperti ini, seperti di kota saja.

Fanny yang merupakan pemilik acara ini juga merasa setuju dengan perkataan Dira hanya syukuran dan makan-makan saja sebenarnya sudah cukup, tapi ini semua adalah ide dari kakak sepupunya yang berasal dari kota.

"Kan enak Ra, kita jadi merasakan bagaimana itu pesta,"ucap Fanny.

"Eh ya kamu kelihatan cantik loh hari ini,"ucap Fanny, sembari memegang kedua pundak Dira.

Fanny memperhatikan Dira dari atas sampai bawah.

"Siapa yang memilihkan kamu baju ini dan juga topengnya?'tanya Fanny.

"Kamu kira aku nggak bisa milih baju sendiri, aku beli sendiri dan aku yang pilih sendiri lah,"ucap Dira. Fanny hanya tertawa pelan saat melihat bibir sahabatnya yang tampak manyun.

"Eh coba buka topengnya dong, aku pengin lihat dandanan kamu gimana, biasanya kamu kan nggak suka dandanan cuma pakai lip balm sama bedak doang,"ucap Fanny.

"Ish nggak mau ah, aku malu."

"Yah boleh dong Ra."

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang