bagian 31

92.8K 5.4K 421
                                    

Pada over thinking, padahal aku nggak ada niatan mau bikin Aldan koid😂









         

               Dira bangun dari tidurnya saat mendengar suara bel berbunyi. Kini posisinya berada di sofa tengah tiduran, memang Dira tidur di sofa dari semalam karena menunggu Aldan pulang.

"Apa itu mas Aldan ya," gumam Dira dengan senyum cerah.

Dira bergegas bangkit dari rebahanya dan berjalan menuju pintu depan.

Dira membuka pintunya lebar-lebar dan seketika Dira mematung dengan air mata yang mengalir deras.

"Mas Aldan." lirih Dira sambil berlari memeluk tubuh Aldan dengan erat.

Aldan tersenyum dan memeluk Dira dengan erat.

"Aku merindukanmu," ucap Aldan.

Dira mendongak keatas melihat wajah Aldan.

"Hiks aku juga."

Aldan terkekeh melihat Dira tak juga berhenti menangis, ia lalu mendekatkan wajahnya dan menyatukan hidung mereka.

"Udah dong nangisnya." bisik Aldan.

Dira menghapus air matanya dengan cara membenamkan wajahnya di dada Aldan.

"Baju aku jadi basah dong sayang."

"Biarin," ucap Dira dengan senyum mengejek.

"Bagaimana kabar mereka?" tanya Aldan sembari mengelus perut Dira dengan sayang.

"Mereka baik, sebentar lagi mereka akan lahir," jawab Dira dengan antusias.

Aldan tersenyum hangat dan mencium kening Dira.

"Apa kamu masih mencintaiku?" tanya Aldan.

"Kalau aku nggak cinta sama mas, aku nggak mungkin nyuruh mas kembali."

Dira lalu menggandeng tangan Aldan.

"Ayo mas kita masuk." ajak Dira.

Aldan terdiam dan tidak bergerak sama sekali, ia hanya menatap Dira dengan wajah berganti sendu.

"Ayo mas." ajak Dira kembali.

"Aku mau pergi lagi Dira," ucap Aldan.

"Mas mau pergi kemana lagi?" tanya Dira.

"Aku datang kesini hanya ingin melihatmu untuk terakhir kali."

"Kenapa mas bicara seperti itu?" tanya Dira dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf tapi aku harus pergi lagi."

"Aku sudah suruh mas kembali dan kenapa malah mas mau pergi lagi, mas udah nggak sayang ya sama aku?" tanya Dira dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan Aldan.

"Aku sayang dan cinta sama kamu."

"Kalau gitu kenapa mas mau pergi?" tanya Dira.

"Mas nggak mau nemenin aku lahiran? Mas nggak mau lihat anak kita?" tanya Dira.

Aldan menunduk tak berani menatap wajah Dira.

"Aku pergi ya, jaga anak kita," ucap Aldan dengan suara bergetar sembari mengelus perut Dira disertai air mata yang berlinang.

"Aku ikut mas," pinta Dira.

"Nggak sayang, kamu harus tetap di sini dan jaga anak kita."

"Aku mau ikut mas Aldan!" kekeh Dira.

Aldan tersenyum sendu ia mengecup bibir Dira kemudian melepaskan pegangan tangan Dira dan berbalik arah.

"Mas Aldan!" teriak Dira.

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang