.....
"Ayo duduk nak pelan-pelan," ucap Liana membantu Dira untuk duduk di kursi yang lumayan tinggi agar Dira merasa nyaman.
Aldan yang baru saja selesai menghubungi dokter lantas menuju Dira kemudian mengelus perut istrinya, ia melihat istrinya tampak merintih menahan sakit.
"Bu Ani sedang cari apa?" tanya Aldan saat melihat wanita yang usianya sudah menginjak kepala empat itu tampak sibuk membuka tas berisi perlengkapan Dira yang akan di bawa ke rumah sakit.
"Cari baju ganti sama pembalut pak."
"Ada di tas itu coba cari lagi," ucap Aldan.
Wanita itu tampak menemukan apa yang dia cari dan berjalan menuju Dira.
"Pak Aldan bantu istrinya ganti pakaian dan pakai pembalut ini ya."
Aldan mengangguk, ia lalu membantu Dira berganti pakaian yang lebih bersih karena pakaian tadi kotor terkena cairan ketuban.
"Apa mobil sudah siap? Mari kita langsung bawa ibu Dira ke rumah sakit," ujar Bu Ani.
Bu Ani ini adalah seorang doula yang akan mendampingi Dira melakukan persalinan agar persalinan berjalan lancar dan minim rasa sakit. Supaya Dira juga tidak terlalu tertekan karena ini pengalaman pertamanya melahirkan.
Yang menyewa jasa ini tentu saja Liana, karena Liana ingin yang terbaik untuk Dira dan cucunya. Bu Ani ini sudah bekerja dari dua bulan yang lalu setelah kepergian Aldan karena Liana ingin Dira ada aktivitas yang lebih positif selama hamil supaya tidak terus kepikiran tentang Aldan dan membuatnya stres.
"Dokter udah nunggu, ayo kita ke rumah sakit."
Aldan membantu Dira untuk duduk di kursi roda, mereka lalu keluar dari kamar.
Saat sudah sampai di mobil, Aldan langsung membantu Dira memasuki mobil.
Pria itu duduk di samping istrinya dan di sampingnya lagi ada Bu Ani.
Sedangkan Liana dan orangtua Dira menggunakan mobil lainnya.
"Ayo pak jalan," perintah Aldan pada sopir.
"Bu sakit banget," keluh Dira sembari mengigit bibirnya.
"Tenang ibu, coba tarik nafas dan hembuskan secara perlahan."
Dira mengikuti apa yang di intruksikan oleh Bu Ani.
Di wajah Aldan tampak sekali kekhawatiran dan panik melihat istrinya mulet-mulet menahan sakit, pria itu hanya diam dengan sesekali ikut meringis melihat Dira merintih.
"Mas punggungku sakit."
"Apa yang bisa mas lakuin sayang biar mengurangi rasa sakitnya?" tanya Aldan.
"Bapak bisa membantu memijat istrinya agar istrinya merasa lebih relaks ya pak?"
"Tapi saya tidak tahu bagaimana caranya," ucap Aldan.
"Coba elus-elus saja pinggulnya, itu akan membuat istri bapak lebih tenang."
Aldan duduk menghadap Dira dan Dira langsung mengalungkan tangannya di leher Aldan.
"Sabar ya sayang, bentar lagi sampai. Coba sambil berdoa sayang."
"Emhhhh sakit mas!"
Aldan yang tengah mengelus punggung Dira, tangannya jadi merasa gemetar mendengar rintihan Dira di tengkuknya.
"Sabar ya sayang bentar lagi sampai,"ucap Aldan berusaha untuk menenangkan Dira walaupun dirinya sendiri butuh seseorang untuk menenangkan.
"Huhhh... huhhh mas! anakmu kaya udah nggak sabar pengin keluar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Tuan Ku ✓
RomanceAcara kelulusan sekolah membawa masalah dalam kehidupan Dira. Mulai dari di perko*a oleh orang tak di kenal hingga hamil di luar nikah. Untuk menutup aib keluarganya, Dira pergi ke kota untuk merantau. Di sana Dira bertemu dengan seorang pria tamp...