Sinar matahari yang masuk melewati celah-celah jendela kamar membuat tidur Dira terusik, wanita itu langsung membuka matanya dengan perlahan dan pandangannya seketika mengarah ke arah jam dinding.
"Baru jam setengah 6 tapi matahari seperti sudah begitu tinggi," gumam Dira lirih.
Tangan Dira lalu mengelus sebuah tangan yang memeluk perutnya dari semalam.
Dira memilih merubah posisi tidurnya menjadi terlentang dan menatap wajah Aldan yang masih tertidur.
Dira tersenyum kecil dalam keadaan tidur saja Aldan sangat tampan dan berhasil membuka jantung Dira berdetak tidak normal bahkan pipinya sampai bersemu merah.
Dengan perlahan Dira mengangkat tangannya dan mengusapkannya di kepala Aldan untuk merapikan rambutnya yang berantakan.
Bagaimana bisa ia tidak jatuh cinta pada Aldan, pria ini begitu tampan walaupun sifatnya sedikit menyebalkan tapi Dira yakin Aldan memiliki sifat baik dan penyayang terutama kepada anak-anak.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Aku yakin kamu pasti sedang memujaku kan di dalam hatimu?" tanya Aldan yang sudah bangun.
Dira tersenyum malu-malu dan menggeleng pelan. Sungguh ia tidak tahu kapan Aldan bangun, jika saja ia tau mungkin ia akan berpura-pura tidur daripada malu ketahuan memandang Aldan dalam keadaan tidur.
"Morning s*x yuk." ajak Aldan.
Semalam Aldan tidak jadi meminta jatah pada Dira karena Dira bilang ia mengantuk dan ingin tidur lebih awal, jadi Aldan harus mengalah.
"Mas Aldan, tapi nanti kalau ketahuan mamah gimana?" tanya Dira dengan harap-harap cemas. Masalahnya Liana menginap di sini lagi.
"Kita tidak akan ketahuan jika kamu tidak terlalu keras mendesahnya," ucap Aldan dengan senyum menggoda.
Dira memukul lengan Aldan, yang membuatnya mendesah keras-keras kan juga dia.
"Mau ya?" tanya Aldan sekali lagi.
Dira mengangguk mengijinkan.
Mendapatkan ijin dari Dira membuat Aldan sangat bersemangat, Aldan langsung mencium bibir Dira dan tangannya meremas payudara Dira lalu memilinnya dari luar baju membuat Dira mendesah lirih.
Seperti kebiasaannya tangan Dira bergerak ke bawah mencari kejantanan miliki Aldan yang sudah ereksi keras. Kenapa setiap pagi kejantanan laki-laki selalu tegang apa karena cuaca dingin atau karena mereka sedang birahi, Dira juga heran.
Dira meremas-remas kejantanan Aldan dari luar celana dalam Aldan, Dira suka memainkannya karena menurutnya begitu menggemaskan, tapi ia hanya bisa memainkannya dengan tangan karena ia belum mau saat Aldan menyuruhnya untuk memasukan ke dalam mulutnya karena ia masih merasa jijik.
"Uh Dira keluarkan saja," ucap Aldan sambil mendesah. Dira langsung mengeluarkan kejantanan Aldan sesuai permintaan Aldan sedangkan Aldan membuka kancing daster Dira dan payudara Dira yang tidak di pakaikan bra langsung terlihat oleh mata Aldan.
Aldan semakin bernafsu dan langsung menghisap salah satu payudara Dira dan tangan yang satunya meremas-remasnya.
Di bawah sana tangan Dira sudah melakukan tugasnya yaitu memainkan kejantanan Aldan dengan mengocoknya pelan-pelan dengan sesekali ia remas-remas.
Aldan di buat mabuk kepayang karena itu, Aldan yang sudah tidak tahan lantas memasukan tangannya ke dalam celana dalam Dira dan meraba-raba kewanitaan Dira yang sudah sedikit basah. Aldan mencoba memasukkan satu jari tengahnya kedalam lubang kewanitaan Dira dan mulai mengocoknya dengan gerakan perlahan dan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Tuan Ku ✓
RomanceAcara kelulusan sekolah membawa masalah dalam kehidupan Dira. Mulai dari di perko*a oleh orang tak di kenal hingga hamil di luar nikah. Untuk menutup aib keluarganya, Dira pergi ke kota untuk merantau. Di sana Dira bertemu dengan seorang pria tamp...