Extra part

116K 5K 304
                                    

Karena ini hari spesial untuk ku yang nambah umur satu tahun jadi aku update 😁

Btw buat Extra part sampai sini aja kali ya atau minta 1 lagi?










Area 18+ (Bisa di skip dan baca yang bagian bawah aja😄)



3 tahun kemudian..

Pukul 21.30 wib....

"I want to fuck you, baby," ucapnya dengan suara berat di tengkuk Dira

Dira yang mendengarkannya tentu melototkan matanya. Apa dia tidak salah dengar? Padahal tadi siang sudah dan sekarang suaminya memintanya lagi.

Dira menoleh ke belakang melihat suaminya yang tiduran di belakangnya sembari memeluknya dan di depannya ada kedua anaknya yang baru saja terlelap.

"Pa tadi siang kan udah."

"Sayang nolak suami dosa loh." Lah ini kata-kata yang selalu membuat Dira pasrah dan jadi mengiyakan.

"Tapi satu ronde aja ya pa, mama besok ada jadwal kuliah pagi." Dira memang sudah masuk kuliah semenjak usia anaknya menginjak 2  tahunan.

"Iya ma." Aldan menjawab seperti itu hanya supaya istrinya mau, tidak mungkin ia bermain hanya satu ronde, mana cukup.

"Jadi mama mau kan?" tanya Aldan meyakinkan lagi. Dira mengangguk tanda setuju.

"Ya udah kita ke kamar tamu ya disini takut ganggu Niel sama Ara, mama  kalau mendesah keras banget sih," ujar Aldan menggoda istrinya, Dira hanya pura-pura kesal dan mencubit perut Aldan.

Aldan segera turun dari ranjang dan langsung menggendong Dira menuju kamar tamu, kamar yang selalu menjadi saksi bisu perbuatan nikmat sepasang suami istri itu.

Sesampainya dikamar tamu Aldan langsung mengunci pintu dan menuju ranjang untuk merebahkan Dira disana.

"Mama boleh mendesah keras-keras disini karena kamar ini jauh dari kamar yang lain," ujar Aldan, ia mulai membuka bajunya sendiri hingga topless, Dira yang melihat perut sixpack suaminya menjadi malu bahkan pipinya sudah memerah.

"Kenapa yang kamu mau elus-elus ?" tanya Aldan saat melihat tatapan Dira nampak takjub melihat perutnya. Dira menggeleng pelan kemudian membuang muka tak ingin melihat wajah Aldan. Suaminya memang paling bisa membuat dirinya malu.

"Papa buka boleh ma?" tanya Aldan.

Dira mengangguk pelan dengan kedua pipi yang merona.

Aldan mulai membuka kancing baju tidur Dira hingga Dira juga hanya tinggal memakai bra dibagian atasnya. Aldan terus memperhatikan dada Dira membuat Dira sangat malu.

"Pa, jangan dilihatin kaya gitu dong mama malu"

"Papa cuma lagi bandingin dulu waktu mama masih hamil sama yang sekarang, terlihat lebih besar yang sekarang ya ma? Papa jadi tambah suka sama dada Mama," ujar Aldan sambil melepas kaitan bra Dira yang berada di depan hingga munculah puting merah muda milik Dira yang sudah tegak menantang, puting ini yang selalu di hisap oleh Aldan setiap hari walaupun saat ini ASI-nya sudah mulai tidak keluar.

"Shhhh ahh jangan kenceng-kenceng pah ngilu." Dira mendesah merasakan nikmat dan ngilu saat bibir suaminya sudah mulai memainkan payudaranya.

Aldan asik bermain dada Dira hingga meninggalkan bekas keunguan di gunung kembar Dira.

Tangan Aldan merayap ke bawah dan masuk kedalam celana tidur Dira, ia bisa merasakan milik istrinya sudah  basah.

"Sayang papa buka ya." ijin Aldan, Dira yang tadi memejamkan matanya menikmati hisapan Aldan di payudaranya lantas membuka matanya dan mengangguk sebagai jawaban.

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang