bagian 18+

143K 5.2K 300
                                    



             Aldan dan Dira sudah berada di dalam kamar Aldan. Tempat dimana Dira akan dieksekusi malam ini.

"Tangan kamu dingin sekali,"ujar Aldan dengan senyum tipis di bibirnya.

Dira yang tengah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Aldan lantas menatap wajah Aldan.

"A–panya yang dingin tuan em mas?"tanya Dira.

"Tanganmu."

Dira lantas melihat tanganya yang menempel di kulit leher Aldan, wanita itu segera menyingkirkan tanganya dari situ dan lebih memilih meletakan tanganya di pundak Aldan.

"Malu mas,"cicit Dira.

"Kamu harus terbiasa Dira."

Dira sangat gugup apalagi saat melihat bibir Aldan yang menampilkan seringai yang sama persis seperti orang yang memperkosanya dulu, ia jadi takut dan ragu-ragu.

"Mas yang memperkosaku?"pertanyaan seperti itu meluncur begitu saja dari mulut Dira.

Aldan menatap Dira dengan tajam.

"Maksud kamu apa bilang seperti itu?!"

Dira menggeleng sembari menutup mulutnya.

"Kamu sudah membuat suasana hatiku menjadi rusak tau tidak!"tegas Aldan dengan menatap tajam wajah Dira yang memerah sekarang.

"Kamu seakan ingin menunda-nunda malam pertama kita. Oh aku tau kamu memang tidak ingin melayaniku, benar kan?!"

Dira menggeleng dengan mata berkaca-kaca.

Dibilang seperti itu saja menangis, dasar cengeng! batin Aldan. Entah kenapa mood nya sudah rusak sekarang, gairahnya juga ikut menghilang. Ini semua karena Dira yang menuduhnya seperti itu, walaupun benar tapi ia merasa tersinggung. Aldan juga takut jika Dira lama-kelamaan akan tahu.

"Sudahlah kita batalkan saja malam pertama kita,"ucap Aldan dengan menahan rasa kecewanya.

"Hiks... mas marah?"tanya Dira dengan tangis manjanya.

Aldan memilih menurunkan Dira dari gendongannya, ia lalu berjalan meninggalkan Dira menuju sofa dan tidur di sana sambil memainkan ponselnya.

Dira menatap Aldan dengan wajah bersalah, kenapa ia pakai bertanya seperti itu kepada Aldan tadi, sudah jelas Aldan pasti tersinggung.

Dira memilih menghapus air matanya dan berjalan masuk ke dalam walk in closet, di dalam sini banyak sekali baju-baju yang bagus. Mata Dira tertuju kepada salah satu baju tidur berwarna hitam yang sangat tipis itu, wanita itu lantas menghampirinya.

"Aku pakai aja kali ya lagian ini sepertinya masih baru bukan bekas,"ucap Dira pada diri sendiri.

Dira membuka gaun dan juga bra nya, ia lantas memakai baju tidur itu yang terlihat nyaman sepertinnya jika di gunakan untuk tidur.

"Ternyata bahannya lembut dan dingin di pakai, bakal tidur nyenyak aku malam ini,"gumam Dira.

Dira menuju ke sebuah cermin yang begitu besar, ia melihat tampilannya di sana yang begitu seksi dengan perutnya yang sudah membuncit ini.

Dira menuju ke sebuah cermin yang begitu besar, ia melihat tampilannya di sana yang begitu seksi dengan perutnya yang sudah membuncit ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang