bagian 19

126K 5.6K 175
                                    

           Dira menggeliat dan membuka matanya perlahan. Dira memegang perutnya yang berbunyi, ia merasa lapar tapi tubuhnya sangat lemas.

Nafas hangat seseorang terasa di  dadanya, Dira melihat suaminya yang berada di depannya dengan wajah yang di benamkan di payudaranya.

Wajah Dira langsung memerah saat ia teringat apa yang baru saja ia lakukan dengan suaminya tadi malam, Aldan melakukannya dengan penuh kelembutan semalam membuat dirinya nyaman.

"Shhh...." Dira mendesis saat putingnya di hisap oleh Aldan kembali.

"Mas udah bangun?" tanya Dira.

"Hmm." Hanya deheman saja sebagai jawabannya.

Perut Dira berbunyi kembali, kali ini ia yakin Aldan juga pasti mendengarnya.

"Kamu lapar?" tanya Aldan sambil bangkit dari tidurnya, ia lalu mengelus perut Dira.

"Kalian mau makan apa?" tanya Aldan.

Pipi Dira merona kenapa Aldan bersikap lembut seperti ini tidak biasanya.

"Terserah mas aja."

Hem mulai, batin Aldan.

Jika wanita sudah mengatakan kalimat itu maka akan terjadi sesuatu yang menjengkelkan sebentar lagi.

"Kamu mau apa nasi goreng atau omelette?" tanya Aldan.

Dira menggeleng.

"Mau sandwich?"

Dira menggeleng kembali, ia ingin memakan sesuatu yang rasanya kenyal, gurih, dan pedas terus ada kuahnya.

"Jangan membuatku kesal Dira. Sekarang terserah kamu mau makan atau tidak, aku akan pergi keluar untuk membeli bakso," ucap Aldan. Ia memang ingin bakso dari kemarin malam dan pagi ini keinginannya seperti tidak bisa di tunda lagi.

Dira tersenyum kenapa keinginan mereka bisa sama "Mas aku juga pengin bakso."

Ternyata anak-anakku yang buat papah mamahnya ngidam bakso, batin Aldan, ia tersenyum tipis ternyata seperti ini rasanya mengidam.

Aldan membantu Dira bangun, saat Dira akan memakai selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya oleh Aldan langsung di singkirkan.

"Aku mau satu ronde lagi di kamar mandi," ucap Aldan sembari menggendong tubuh Dira ala bridal style.

"Punyamu sudah nggak sakit,  kan?" tanya Aldan seraya berjalan ke kamar mandi.

"Semalam rasanya linu tapi sekarang udah nggak mas cuma perih dikit," jawab Dira.

"Jika sudah terbiasa juga tidak akan terasa sakit lagi."

"Kamu tau punyamu begitu sempit dan menjepit," bisik Aldan di telinga Dira membuat Dira malu.

Pintu kamar mandi tertutup, pengantin baru itu akan melakukan aktivitas panas mereka kembali di dalam bathtub.

...........

Setelah membeli bakso di luar. Dira dan Aldan sudah kembali lagi ke rumah, karena Aldan akan berangkat ke kantor sebentar lagi.

"Jika kamu ingin apa-apa bilang saja pada bibi atau pada supir, jangan berangkat sendiri, mengerti?"

Dira yang sedang duduk di sofa mengangguk paham. Ia sedang kekenyangan sekarang, bagaimana ia tidak kenyang sebelum makan bakso Aldan menyuruhnya untuk memakan nasi terlebih dahulu setelah itu makan bakso yang ukurannya sebesar kepalan tangan.

Aldan berjongkok di depan Dira, ia mengelus perut Dira dan ada gerakan kecil yang di buat anak-anaknya di dalam sana.

Aldan mendongak menatap wajah Dira. "Aku berangkat." Pamit Aldan.

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang