Bagian 11

123K 6K 91
                                    

Aldan pulang ke rumah pukul 5 sore, kondisi rumah tampak sepi, Aldan kemudian berjalan menuju kamar nya untuk mandi.

Selesai mandi Aldan kemudian turun ke dapur dan disana sudah ada Dira yang sedang menyiapkan makan malam.

"Kamu sudah makan?"tanya Aldan lalu duduk di kursi meja makan.

"Belum tuan,"jawab Dira sambil menunduk.

"Kamu ingin makan?"tanya Aldan.

"Em tidak,"jawab Dira sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Walaupun sebenarnya ia merasa begitu lapar tapi tuannya bertanya seperti itu membuatnya jadi tidak enak jika dirinya bilang mau, karena ia merasa tidak sopan sekali rasanya.

"Baiklah, tolong ambilkan saya makanannya,"pinta Aldan.

"Baik tuan."Dira kemudian mengambilkan nasi untuk tuannya berserta lauk pauknya.

"Sudah tuan, saya permisi ke kamar,"ucap Dira.

Aldan hanya menganggukkan kepalanya dan mulai menyantap makanannya.

Dira menaiki tangga dengan badan lemas, kepalanya juga pusing dan badannya sedikit gemetar itu mungkin karena efek tadi ia berendam air hangat terlalu lama di dalam bathtub karena ia terlalu keasikan hingga lupa waktu dan efek belum makan juga mungkin.

Sendari tadi ia hanya memakan cemilan, dan makan nasi hanya tadi pagi waktu sarapan bersama tuannya. Karena perintah tuannya jika ia tidak boleh terlalu banyak makan cemilan, katanya tidak sehat untuk bayinya jika kebanyakan.

Dira naik ke atas ranjang lalu ia merebahkan tubuhnya dan menyelimuti tubuhnya sampai ke leher, ia merasa sangat dingin dan ia tidak mengetahui cara mematikan AC nya, alhasil tubuhnya menggigil saat ini.

Dira mencoba memejamkan matanya semoga saja rasa dingin, lapar, dan juga pusing segera hilang jika ia tidur.

_

Pukul 10 malam Aldan menuju kamarnya yang berada di samping kamar Dira, ia berhenti sebentar di depan kamar Dira.

"Apakah wanita itu sudah tidur,"gumam Aldan kemudian ia membuka pintunya dengan perlahan.

Aldan mendekati Dira yang sedang tidur meringkuk dengan selimut yang membungkusnya.

Aldan melihat badan Dira menggigil kemudian dia menyentuh kening Dira dan sontak Aldan menjadi sangat cemas. Kening Dira sangat panas. Aldan segera mematikan AC nya dan juga menyalakan penghangat ruangan.

Apa wanita ini sedang sakit, tapi kenapa?

"Dira bangun hei,"ucap Aldan mencoba membangunkan Dira, Dira kemudian membuka matanya perlahan.

"Kamu sakit?"tanyanya.

"Cuma pusing tuan nanti juga sembuh, tuan mau apa? Apa tuan capek, saya pijat ya?"tawar Dira sambil berusaha bangun tapi langsung di cegah oleh Aldan.

"Kamu tiduran saja, badanmu sangat panas, saya akan panggilkan dokter,"ucap Aldan lalu menelfon dokter pribadinya.

"Ke rumah saya sekarang!"perintah Aldan pada seseorang di dalam teleponnya yang mungkin adalah dokternya.

"Kenapa kamu bisa sakit? Apa yang kamu lakukan seharian ini? Apa kamu melakukan kegiatan yang di luar tugasmu?"

"Tidak tuan, tadi saya berendam terlalu lama di dalam bathtub jadi mungkin itu yang membuat saya sakit."

"Ceroboh! jika kamu sedang tidak hamil, silahkan kamu mau berendam seharian di dalam bathtub pun boleh. Apa kamu tidak memikirkan anakmu hah?!"tanya Aldan dengan tegas.

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang