PROLOG
"Gimana san kalau minggu depan langsung acara pernikahannya." Vanya hanya diam karena vanya masih tak mengrti arah pembicaraan keluarganya dengan keluargacaessar.
"Lebih cepat lebih baik." Kata papa vanya dengan semangat.
"Gimana dengan kamu nata, apakah kamu setuju?." Tanya akbar kepada nata.
"Terserah kalian toh percuma saja sekeras apapun aku ngelak juga acara konyol ini akan dilanjutkan." Kata nata sambil memutar kepalanya jengah.
"Kalau kamu vanya gimana?."
Vanya yang ditanya hanya diam sambil melihat kearah papanya dengan tatapan bertanya.
"Gini nak papa sama mama akan menjodohkan kamu sama nak nata."
"Whatt. Apaan enggak enggak pasti papa bercanda kan gak beneran. Iya kan pa." Kata vanya masih dengan senyuman manisnya.
"Vanya papa beneran mau menjodohkan kamu dengan nak nata."
"Apaan sih pa. Vanya gak mau pokoknya. Vanya juga masih sekolah SMA. Gak mau gak mau pokoknya."
"Tapi nak mama sama papa sudah menyetujui perjodohan ini dari awal."
"Gak mau ma vanya gak mau dijodohkan. Vanya masih sekolah vanya masih mau kuliah nantinya. Gak mau pokoknya vanya gak mau ma titik." Kata vanya dengan sebutir air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
"Yuk kak kita pulang sekarang. Vanya gak mau disini."
Kevin yang melihat adiknya menangis pun langsung memeluknya membawa vanya kepelukannya. "Maaf dek kakak gak bisa bantuin kamu. Karena ini juga demi kebaikanmu nantinya."
Vanya yang mendengar kakaknya selesai berbicara pun langsung melepaskan pelukannya. "Vanya gak mau terima perjodohan ini. Vanya bukan anak kecil lagi vanya mau memilih siapa nantinya yang layak hidup bersama vanya nantinya."
Vanya pun langsung berlari keluar dari ruangan tersebut dengan tangisannya.
"Vanya vanya kamu mau kemana?." Teriak mamanya.
Vanya tak memerdulikan teriakan mamanya karena mereka juga tidak memerdulikan perasaan vanya.
"Maaf om tante nata ma pa kevin kejar vanya dulu ya." Kata kevin sambil berlari keluar dari ruangn tersebut untuk mengejar kemana adeknya pergi.
Vanya berlari menuju jalanan yang sangat ramai dengan beribu mili gram air mata yang membanjiri pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO MY HUSBAND (TAMAT)
Romanceseorang CEO muda yang dijodohkan sama keluarganya dengan anak SMA. yang sama sama anti dengan percintaan. bagaimana jika mereka berdua disatukan apakah akan menikah dan memiliki anak yang comel ataukah berpisah ranjang. yukkkk mari bergabung denga...