Min, 21 Februari 2021
🍑
Nuka Davian : Masih di warteg?
Sebelum membayar ke kasir minimarket, Zee membuka layar ponselnya yang tiba-tiba mendapat balasan pesan dari Nuka yang didiamkan selama beberapa jam tanpa balasan tadi. Buru-buru ia membalas.
Zee : udh ga, gue udh mau balik.
Nuka Davian : Lo dimana sekarang?
Zee : minimarket samping pom bensin. knp lo mau nyusul?
Lima menit menunggu, tak ada balasan yang mengikut. Decakan sebal lolos berkali-kali di mulut Zee karena untuk yang kedua kalinya pertanyaan yang sama yang ia kirimkan pada Nuka tak mendapat balasan lagi. Niat dia kan pengen menjaili Nuka dengan pertanyaan iseng begitu, tapi malah di ghosting dua kali.
"Bodoamat lah!"
Ratu yang barusaja berjalan dari arah rak skincare lanjut memandang bingung ke arah Zee yang tiba-tiba menggerutu sendiri.
"Kenapa lo, Kak?"
Zee menoleh sejenak. "Gue mau bayar. Lo lama banget sih? Si Lizzie mana lagi?"
"Kak Lizzie masih nyari cemilan. Santai aja kali, gausah ngegas."
Zee tak menjawab dan langsung menaruh belanjaannya untuk di bayar ke kasir. Setelah urusan mereka bertiga selesai, ketiganya langsung mengambil langkah keluar dari minimarket. Zee sedikit terperangah kaget saat mendapati cuaca di luar ternyata sedang hujan. Setelah kejadian dia menerobos hujan dan menyebabkannya sakit selama 3 hari, ini pertama kalinya hujan turun lagi.
"Wah, di sini lagi musim hujan, ya. Sejuk banget." Pandangan Lizzie juga ikut terarah ke hujan di depan mereka. "Parah sih, suasana hujan itu emang bikin nostalgia, ya, suka gak suka ternyata ada aja hal yang tiba-tiba terlintas dan bikin kangen."
Zee mendengus. "Sejak kapan lo punya kenangan tentang hujan?"
"Ck, lo mah. Kenangan hujan itu bukan cuma tentang cowok tau."
"Udah yuk, kita duduk aja dulu. Gak mungkin juga kalau mau diterobos kalau deres kayak gini." Ratu mengeluarkan suaranya yang langsung disetujui oleh mereka berdua.
Cuaca dingin seperti ini membuat bulu kuduk Zee berdiri. Ia memeluk dirinya sendiri karena kebetulan sekali ia hanya memakai baju kaos oblong ditengah angin bertiup kencang. Sesekali ia juga meniup-niup kepalan tangannya agar sedikit memberikan kehangatan.
Ratu yang melihat itu langsung bertanya. "Lo nggak apa-apa, kan, Kak?"
Zee menoleh sejenak. "Gapapa, kok. Cuma dingin dikit," jawab Zee.
Lizzie ikut menoleh ke arah kedua adik berkakak itu. "Eh iya, lo kan nggak tahan dingin. Untung aja kita belum sempet jalan keluar tadi."
"Gue gapapa, bentar lagi juga palingan hujannya reda." Zee kembali memandang ke arah hujan yang sama sekali bertolak belakang dengan perkataannya barusan. Kenyataannya, hujan di luar sana sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
"Apa gue order ojek online aja? Ini kayaknya bakal nunggu lama kalau gini."
"Apaan, rumah kita cuma 3 menit dari sini, Lizzie."
KAMU SEDANG MEMBACA
NUKA ZEE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA! HANYA CERITA FIKTIF ANAK SMA YANG PASTI BAKAL BIKIN BAPER] ❤️❤️❤️ __________ Tak ada yang paling menyebalkan selain diberi keharusan untuk menjadi mentor belajar seorang murid baru di sekolahnya. Zidney Chalondra atau bia...