(29) : A Day With You

39 1 0
                                    

Sab, 10 April 2021

🍑

Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan wajah Zee yang baru saja selesai membersihkan dirinya sambil sesekali menggosok-gosokkan handuk kecil ke rambutnya yang basah.

Setelah pulang dari jalan bersama Alfa, ia dihadapkan pada pilihan antara tidur atau mandi. Namun karena lelah menggelayuti tubuhnya, jadi ia lebih memilih untuk tidur. Alhasil, Zee baru bangun di jam 8 malam dan baru selesai mandi sekarang.

Kakinya dengan santai menuruni tangga menuju ke dapur berniat mencari makan. Namun karena merasa aneh dengan suasana rumahnya yang sepi, ia memutuskan memanggil-manggil orang-orang rumah.

"Mama?!"

Tak ada sahutan yang mengikut.

"Pa?! Papa?!"

"Bang Raidan!"

"Ratu!"

"Lizzie!"

Apa mereka semua belum ada yang pulang? Kalau benar begitu, berarti dia sekarang benar-benar sendiri di rumah sekarang. Tapi, Zee bukan tipe orang yang takut dengan hal-hal berbau mistis, jadi ia tetap melanjutkan langkahnya mencari makan.

Ketika sampai di dapur, ia tak melihat keberadaan makanan di atas meja makan.  Ia beralih membuka kulkas, matanya melihat sebuah dessert box yang kini tersisa setengah kotak. Tanpa ragu, ia langsung mengambilnya lalu memakannya di atas meja makan, ia tak peduli siapa yang punya, dia benar-benar lapar sekarang.

Sambil melahap makanannya, ia memutuskan untuk mengirim pesan pada Lizzie.

"Lo belum balik? Lama banget sih."

Cukup lama ia menunggu, akhirnya balasan Lizzie muncul.

"Iya nih, gue baru kelar nonton. Baru mau nyari makan sama Gavin."

"Enak banget lo makan diluar. Gue dirumah kelaperan. Mana cuma ada dessert box lagi, ini punya lo?"

"Oh iya, itu dessert box gue. Makan aja dulu. Nanti pas balik gue beliin makanan. Lo mau apa?"

"Beliin apa aja yang bikin kenyang."

"Oke. Gue mau makan dulu."

"Hmm, dah."

Setelah mengabari Lizzie, ia masih tetap merasa kesepian karena tak terbiasa dengan suasana sepi begini. Rumahnya memang sangat jarang terasa sepi, pasti selalu ada saja hal yang membuatnya ramai karena anggota keluarganya yang selalu heboh mengisi rumah.

Suasana begini seperti mengingatkan ia pada sesuatu. Ya, rumah Nuka. Zee mendadak gundah, apa Nuka selalu mengalami suasana rumah seperti yang ia rasakan sekarang ini? Kalau benar, Zee tak bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di rumah tanpa suara gemuruh keluarga yang heboh bahkan untuk hal-hal sepele.

Mata Zee sontak menatap ke atas layar ponsel sesaat setelah sebuah pesan chat masuk. Dan betapa kagetnya dia saat mendapati orang yang mengiriminya pesan itu adalah Nuka. Orang yang sedetik yang lalu barusaja ia pikirkan.

Tanpa sadar, ia mengeluarkan senyuman kemudian langsung membuka pesan cowok itu.

"Malem cantik."

Tawa Zee ia tutupi dengan dengusan saat melihat pesan itu. Ia bahkan tak sadar sedang senyum-senyum sendiri sambil mengetikkan balasan.

"Maaf, Kak. Kayaknya anda salah sambung, soalnya pemilik nomor ini gak cantik sama sekali."

Balasan Nuka datang secepat yang tak disangka Zee.

"Oh ya? Saya salah sambung? Oke kalau gitu."

NUKA ZEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang