(10) : Ajakan Bergabung Kembali

38 2 0
                                    

Jum, 15 Mei 2020

🍑

Zee membalas senyuman Alfa ketika cowok itu menyamai langkahnya menuju ke gerbang sekolah. Sejak percakapan yang terjadi di gazebo belakang perpustakaan kemarin, Alfa lebih sering menemui Zee di jam-jam luang seperti istirahat dan pulang sekolah begini.

Sebelumnya Zee bahkan tak pernah melihat Alfa berada di kantin atau pun pulang sekolah berjamaah seperti ini. Yang cewek itu tahu, sejak masuk ekskul akademik di sekolah, Alfa tipe cowok yang lebih sering menghabiskan waktunya dengan latihan-latihan soal ketika jam istirahat dan pulang ketika sekolah sudah sepi. Ia pernah melihat Alfa berjalan sendirian ke gerbang ketika waktu itu Zee tinggal di sekolah karena harus menyelesaikan tugas kelompoknya.

"Di jemput lagi?" tanya Alfa ketika mereka berada di area parkiran.

Zee menoleh kemudian memperhatikan hpnya yang terlihat layar percakapannya dengan Raidan. "Abang gue belum ngebales sih, palingan nunggu bentar."

"Mau bareng gue aja? Lo bisa chat abang lo kalo pulangnya di anter temen."

"Gak usah deh, gue nggak apa-apa kok nunggu," tolak Zee sambil tersenyum.

Alfa meraih helm kemudian menaruhnya itu di atas jok motor. "Gak baik cewek nunggu, lo juga kan nggak tau pasti abang lo kapan datang. Kalo pulang sekarang kan bisa cepet nyampe rumah terus abis itu istirahat."

Zee menyerah, kayaknya perdebatan ini tak akan berhenti kalau bukan ia yang menghentikannya. "Oke oke gue ikut."

Sebuah senyuman terbit di bibir Alfa, ia kemudian memasang helm dan menyalakan mesin motornya meninggalkan pelataran parkir sekolah.

"Lo suka baca buku nggak?" Alfa menghentikan mogenya sambil menegakkan tubuhnya sedikit ke belakang ketika lampu lalu lintas berwarna merah.

"Buku apaan?" tanya Zee sedikit memajukan kepalanya agar cowok yang sedang memakai helm itu bisa mendengarnya.

"Buku apa aja."

Zee memilin bibirnya sambil berpikir sejenak. "Gue lumayan suka baca novel apalagi kalo novelnya kayak kerajaan masa lalu gitu. Kalo non fiksi, gue baca buku pelajaran doang."

Kepala Alfa manggut-manggut. "Selera fiksi lo unik juga," jedanya. "Kapan-kapan ke Gramed yuk, Zee. Cari-cari novel."

Terdengar suara klakson mobil yang menginterupsi percakapan mereka ketika lampu lalu lintas berganti warna menjadi hijau, Alfa kemudian menarik gas membelah jalanan.

"Boleh juga," jawab Zee ketika motor Alfa kembali melaju dengan kecepatan konstan.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mereka sampai di depan pagar rumah Zee.

"Lo nggak mau mampir dulu?" tanya Zee basa-basi.

"Kapan-kapan aja, Zee," ucap Alfa sambil memamerkan senyumannya. "Gue balik dulu kalo gitu."

Zee mengangguk sambil membalas senyuman Alfa, moge dengan suara yang tidak terlalu nyaring itu akhirnya melaju meninggalkan halaman depan rumah Zee.

-oOo-

"Zee, pinjam catetan lo dong. Gue ketinggalan beberapa paragraf tadi," ucap Gavin yang berdiri di depan meja Zee.

NUKA ZEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang