Jum, 26 Maret 2021
🍑
Sesuai janjinya kemarin, Zee sekarang sedang bersiap-siap untuk pergi ke toko buku bersama Alfa. Cowok itu katanya sudah dalam perjalanan menuju rumah Zee, awalnya Zee sudah bilang kalau mereka nanti ketemu di mall-nya saja karena dia juga tak enak kalau harus dijemput, tapi Alfa menolak dan bilang lebih enak pergi bersama.
Alhasil, Zee menunggu sambil berkali-kali memandang ke arah cermin. Sebenarnya ia sudah merasa cukup dengan penampilannya sekarang, tapi justru Lizzie yang sedang sibuk mengobrak-abrik tasnya mencari sesuatu untuk dipakai oleh Zee.
"Nah! Ketemu!" Zee menolehkan kepalanya ketika mendengar suara Lizzie. Cewek itu dengan cepat melangkah lalu duduk di atas kasur samping Zee.
"Apa tuh?" tanya Zee sambil memperhatikan sesuatu yang sejak tadi dicari oleh sahabatnya itu.
"Lipstik. Biar bibir lo lebih merona."
Zee seketika melotot. "Hah? Gue nggak mau pake."
"Ih, bagus tau. Lo kan mau jalan sama cowok, harus on point dong. Masa udah nolak pake dress, sekarang nggak mau pake lipstik juga."
"Ya ampun Lizzie. Gue itu cuma mau ke gramedia doang beli buku sama Alfa, bukan mau ke acara penting pakai lipstik segala," ucap Zee dengan tatapan sedikit tak percaya.
Lizzie menurunkan tangannya yang tadi melayang di udara. "Ya siapa tau tiba-tiba Alfa nembak lo pas liat lo pake lipstik gue. Kan nggak ada yang tau."
"Mustahil! Gak ada sejarahnya pake lipstik tiba-tiba ditembak cowok."
"Nah lo dong yang buat sejarahnya jadi nyata," balas Lizzie tak mau kalah.
Tin! Tin!
Batin Zee seketika berdebar lega karena Alfa sepertinya sudah datang, terdengar dari suara klaksonnya. Setidaknya dia bisa terhindar dari rayuan Lizzie untuk memakai jimat penggoda laki-laki yang dibilang Lizzie itu. Sejujurnya dia bukannya tak suka memakai lipstik, hanya saja disesuaikan juga dengan situasi yang dihadapi sekarang. Bisa-bisa Alfa akan menatapnya aneh dengan bibir merona seperti yang dikatakan Lizzie. Zee tak bisa membayangkan itu.
Tanpa menunggu lama, Zee akhirnya pamit pada Lizzie kemudian berlari menghampiri Alfa yang sudah menunggu di bawah. Matanya terpaku pada sebuah mobil berwarna silver yang terparkir di depan pagar rumahnya. Namun keheranannya langsung terbayar ketika melihat Alfa yang turun dari sisi kemudi mobil, membuatnya menghampiri cowok itu.
"Hai," sapa Alfa ramah. Hari ini cowok itu tampak segar dengan setelan baju kaos putih dengan kemeja abu-abu sebagai luarannya. Sangat matching dengan mobil yang dikendarainya.
Zee membalas senyuman Alfa. "Hai. Lo udah lama?"
"Baru kok," jawab Alfa.
Mata Zee kembali memperhatikan mobil yang terparkir di sampingnya. "Lo bawa mobil? Tumben." Zee tak tahan untuk tak bertanya.
Alfa mengangguk santai. "Cuacanya panas. Kalo gue sih sebenarnya nggak apa-apa, tapi gue kasian sama lo nanti kepanasan."
Mendengar itu Zee terkekeh pelan. "Ya nggak lah, gue terserah yang ngajak aja."
Alfa mengangkat bahu sekenanya. "Well, itu pasti pikiran semua cowok kalau mau pergi bareng cewek. Takut cewek itu kepanasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NUKA ZEE
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA! HANYA CERITA FIKTIF ANAK SMA YANG PASTI BAKAL BIKIN BAPER] ❤️❤️❤️ __________ Tak ada yang paling menyebalkan selain diberi keharusan untuk menjadi mentor belajar seorang murid baru di sekolahnya. Zidney Chalondra atau bia...