9. Bioskop

1.5K 208 99
                                    

> playlist: Satu Bintang - Antique

َ
َ
َ

Bintang adalah seorang yang selalu menghargai hal-hal kecil. Sedari dulu ia diajari untuk memperhatikan sekelilingnya dan menyadari betapa banyak yang dapat ia syukuri. Ia tumbuh dengan membawa rasa peduli dan empati dalam dirinya. Yang tidak hanya terasa hangat untuk dirinya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

Saat Bintang memulai untuk menyimpan lembaran foto di dalam jurnal warna ungunya, ia hanya tidak ingin kehilangan ingatan bagaimana ia sangat bahagia saat mengambil foto-foto itu. Kenangan yang tersimpan melalui momen yang membeku dalam sebuah gambar. Bintang ingin tetap bisa merasakan perasaan itu saat ia membuka lagi jurnalnya.

Di luar hujan, rintiknya yang redam mengetuk jendela kamar Bintang yang kini sedang duduk di belakang mejanya. Membuka kembali jurnal bersampul ungu.

Halaman pertama adalah potret kamarnya, lalu taman, Bunda, Kak Bulan, Ayah. Kemudian potret jalanan yang diambil dari atas motor Bara saat perjalanan, punggung Bara, Bara, lapangan futsal, Bara lagi, gitar Bara, dan lebih banyak Bara.

Bintang ingin menertawakan dirinya sendiri akan banyaknya potret Bara di sana, tanpa ia sadari. Bara tahu Bintang kadang suka mencuri fotonya tiba-tiba, tapi cowok itu tidak pernah protes. Ia hanya tahu Bintang memang suka memotret.

Bintang merogoh ke dalam tasnya, mengambil beberapa lembar foto yang baru saja dicetaknya. Foto-foto saat ia pergi bersama Biru beberapa waktu lalu. Ia membuka halaman yang masih kosong dan mulai menempelkan potret laut, batu karang, matahari yang mulai tenggelam, lalu menuliskan tanggal dan sedikit kutipan yang suka ia sertakan di setiap foto.

Pandangannya lalu tertuju pada selembar foto yang masih tersisa di atas meja. Foto Biru yang ia ambil dari kejauhan. Wajahnya hampir tidak terlihat karena ia sibuk mengarahkan lensa kamera ke arah langit, namun entah mengapa rasanya Bintang dapat mengetahui ekspresi Biru saat itu. Bintang tersenyum tipis, menyelipkan lembaran foto tersebut di halaman paling belakang bersama dengan foto Biru lainnya yang ia ambil saat mereka mengunjungi pameran foto beberapa minggu sebelumnya.

Hari ini Candra sudah berjanji untuk mentraktir nonton film karena dia ulang tahun. Sebenarnya dia hanya akan pergi bersama Evan, namun berhubung masih ada tiket yang tersisa akhirnya Bintang pun diajak juga. Evan kemudian menyuruh Bintang untuk mengajak Bara.

“Ajakin Bara sekalian,” ujarnya. “Biar ada yang lo gangguin daripada ntar lo gangguin gue sama Candra.”

“Ya ampun, kapan sih gue gangguin kalian berdua?” protes Bintang sambil berusaha menghubungi Bara lewat ponselnya.

“Tiap hari?”

Bintang tidak menanggapi keluhan Evan lagi saat Bara mengangkat panggilannya.

“Bar, ayo nanti malem nonton.”

“Nanti malem?”

“Iyaa, ditraktir sama Eyas dia ultah. Mau, ya?”

“Ya, udah. Kabarin jam berapa.”

“Yay! Okee nanti gue hubungin lagi. Jangan lupa, loh. Ntar lo malah keluyuran malem-malem, lagi.”

“Enggaa. Ingetin aja pokoknya.”

Jejak di Antara SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang