Sesuai janji, hari itu Biru mengajak Bara untuk main futsal. Sekalian reuni, katanya. Tak lupa Bara juga mengajak Rendra yang kaget saat tahu Bara bertemu lagi dengan Biru. Soalnya dulu waktu SMA Rendra pernah mengidolakan Biru yang kemudian menjadi bahan candaan teman-temannya. Hanya karena Rendra merasa Biru adalah seorang kakak kelas yang patut untuk diteladani. Dari kelas sepuluh Biru selalu menjadi siswa unggulan, menang lomba di mana-mana dan menjadi anak kesayangan guru. Rendra akan terus-terusan memuji Biru pada Bara yang hanya bisa mendengarkan karena sudah terlalu sering kalimat itu keluar dari mulut Rendra. Namun Bara sendiri pun tidak dapat menyanggah fakta bahwa Biru memang seorang yang hebat dan disukai banyak orang.
Hari itu juga Biru berhasil menyeret Hanan keluar dari goa persembunyiannya setiap hari libur. Dengan bantuan Arka yang sedari pagi sudah menggedor pintu kamar Hanan, membuatnya terpaksa bangun dan membukakan pintu atau kamarnya tidak akan berpintu lagi.
"Ngapain sih, pagi-pagi udah ngapel?" tanya Hanan saat ia menemukan Arka di ambang pintu kamarnya.
"Buruan mandi. Biru udah nungguin di depan. Kita mau futsal."
"Hah? Futsal?" seru Hanan terheran karena tidak biasanya temannya mengajak untuk bermain futsal. Terlebih lagi mengajak dirinya karena mereka tahu Hanan lebih suka mendekam di kamar sambil bermain game.
Hanan tidak sempat bertanya lebih banyak karena Arka sudah mendorongnya masuk ke kamar mandi.
—
Bara dan Rendra sampai terlebih dahulu di lokasi karena Hanan harus ada drama dulu untuk mencari sepatu futsalnya yang sudah lama tidak ia pakai. Ia sempat menolak untuk ikut tapi Biru memaksanya.
"Bang!" Bara mengangkat sebelah tangannya saat ia akhirnya melihat Biru sampai dengan kedua temannya.
Rendra tentu saja langsung heboh melihat kakak kelas idolanya yang sudah lama tidak dilihatnya. Ia menepuk-nepuk lengan Biru begitu Biru sampai untuk menyapa Bara dan Rendra.
"Wah, Bang! Udah lama nggak liat tapi masih ganteng kayak dulu," celetuk Rendra.
Biru seketika tertawa mendengar komentar Rendra. "Lo juga nggak berubah, masih rame kayak dulu."
"Eh, gue kaleman sekarang tau, Bang."
"Kalem dari mana," sahut Bara. "Bang, itu temen-temen lo?"
Biru kemudian memperkenalkan Arka dan Hanan pada Bara juga Rendra. Di sana sudah ada beberapa orang yang suka tanding futsal bersama Bara dan Rendra tiap minggu, kebanyakan sih kenalannya Bara. Mereka akhirnya memulai permainan setelah membagi tim.
Rupanya walaupun Hanan yang paling susah untuk diajak futsal, dia jugalah yang malah mencetak gol paling banyak di tim Biru. Sekarang Hanan yang lebih bersemangat main daripada Arka dan Biru.
"Liat cowok lo, tuh. Katanya males keluar malah dia yang paling semangat sekarang," komentar Biru melihat Hanan yang sedang berlarian mengitari lapangan sehabis mencetak gol lagi.
Arka menggeplak kepala Biru pelan atas ucapannya namun mau tidak mau ia tersenyum miring melihat Hanan. Cowok itu terlihat lebih bahagia dari biasanya dan Arka tidak ingin menukarnya dengan apapun.
"Wooo!!!" Hanan berseru sambil berlari menubruk Arka, merangkulnya dengan sebelah tangan. "Gimana sih, masa kalah sama gue? Tiga kali gol."
"Emang lagi hoki pemula aja," balas Arka.
"Nggak, Ka. Ini tuh hasil latihan gue main PES. Gue bilang juga apa, ada faedahnya gue ngendon di kamar. Practice makes perfect, tau nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak di Antara Semesta
FanfictionKetika kita sadar bahwa kita hanyalah serpihan kecil di antara semesta. Namun pertemuan dengan jiwa-jiwa yang saling mencari sembuh, membuat sadar akan makna diri dan juga hidup. Kisah tentang Bintang, Biru, dan Bara. Serta semua angan dan luka yang...