Ekstra Part

13.2K 567 104
                                    

Ini benar-benar part terakhir cerita ini, semoga happy ya untuk kalian. Terima kasih semuanya, tanpa kalian cerita ini bukan apa-apa. Dukungan kalian sangat berarti untuk penulis.

Happy reading 🌠


"Udah cantik kan Mas?" tanya Amel. Sedangkan Azzam sudah pusing mendengar hal itu, sebab dari tadi hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulut istrinya.

Hari ini Amel akan melaksanakan acara wisudanya. Ia tidak menyangka, di tengah kesibukannya mengurus kedua anak kembarnya dan juga sebagai seorang istri, akhirnya ia bisa menyelesaikan kuliahnya. Ini merupakan kado terindah untuk almarhum papanya, sebab papanya sangat menginginkan dirinya menjadi seorang dokter. Walaupun ia sering merasa ingin menyerah, tetapi ia selalu mengingat keinginan papanya dan juga keluarga kecilnya menjadi semangat yang luar biasa untuk dirinya sampai ke jenjang ini.

“Udah sayang,” ucap Azzam.

“Bu-na,” panggil seorang anak laki-laki dari arah luar kamar mereka.

“Mas tolong bukakan pintunya,” ucap Amel yang masih memoles wajahnya dengan sedikit make-up lagi.

“Wah, anak-anak Ayah udah ganteng ternyata,” ucap Azzam dengan antusias melihat kedua jagoannya yang sudah begitu rapi.

“Bu-na mana?” tanya salah satu anaknya.

“Ayo masuk,” mendengar hal itu kedua anak-anaknya langsung berlarian menghampiri Amel. Mereka langsung memeluk Amel dan hal itu membuat Amel seakan mendapatkan kado terindah di hari ini.

Kedua anak kembar mereka saat ini sudah berusia lima tahun. Usia yang benar-benar membuat orang-orang sangat gemas melihatnya. Apalagi wajah tampan kakeknya sangat terpancar di kedua wajah jagoan Azzam. Anak mereka bernama Muhammad Elvaro Azhar dan Muhammad Elvaki Azhar. Sampai usia mereka lima tahun ini, Azzam dan Amel berusaha menjaga dan mendidik anak-anaknya secara mandiri dulu. Sebab, madrasah pertama anak-anak adalah orang tua mereka sendiri. Jadi mereka sangat harus bisa meluangkan waktu dengan baik.

“Bu-na cantik,” ucap Varo sambil mengecup pipi Amel dengan gemas. Sedangkan Vaki hanya memeluk Amel.

Azzam dan Amel merasakan bahwa anak-anaknya ini memiliki sifat yang saling berbeda satu sama lain. Varo memiliki sifat yang cerewet sedangkan Vaki memiliki sifat yang sangat cuek, hal itu diturunkan langsung dari sifat kedua orang tuanya.

“Yok sekarang kita berangkat,” setelah Amel mengatakan hal itu mereka semua berangkat menuju ke tempat wisuda. Ya, Amel memang memutuskan untuk bersiap dari rumah saja, agar ia bisa membantu Azzam mengurus kedua anaknya.

•••••

Saat ini acara wisuda Amel telah selesai. Mereka semuanya tengah mengabadikan moments berharga ini. Terlihat di sana kehadiran kedua orang tau Azzam dan juga Zizi serta tidak lupa kehadiran Yuda. Bukan hanya moments bahagia yang terjadi, tetapi kecanggungan juga terjadi di antara mereka.

Hal yang membuat canggung adalah Zizi yang bertemu kembali dengan Yuda. Sebab, setelah Yuda menikah mereka tidak pernah bertemu lagi dan juga setelah Zizi menyelesaikan masa studinya. Ia memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan di salah satu rumah sakit di Singapura. Zizi memang lebih awal menyelesaikan pendidikannya dari Amel, sebab Amel sempat mengambil masa cutinya terlebih dahulu. Zizi tidak melihat kehadiran istri Yuda dan yang ia dengar bahwa Yuda belum memiliki anak sampai saat ini.

“Makasih ya Mas udah mendukung cita-cita aku,” ucap Amel sambil memeluk Azzam dengan begitu erat.

“Apapun itu jika masih baik, insya Allah Mas akan selalu mendukung keinginan kamu sayang,” ucap Azzam.

Setelah mengurai pelukan dengan Azzam, Amel langsung beralih memeluk Hanum. “Makasih ya Bun, sudah membantu Amel hingga saat ini,” ucap Amel dengan isak tangisnya. Entah mengapa ia sangat terharu dengan moments seperti ini, apalagi ia juga sangat mengharapkan kehadiran kedua orang tuanya saat-saat seperti ini juga. Jujur ia sangat merindukan orang tuanya.

“Semua ini karena Allah, jadi bersyukur pada setiap hal yang terjadi. Sebab, rencana Allah itu lebih indah dari pada rencana kita sayang,” ucap Hanum dan menghapus air mata Amel.

“Sudah jangan nangis lagi, lihat malaikat kecil kamu menunggu di sana,” ucap Hanum kembali sambil menunjuk kedua cucunya yang sedang bermain dengan Yuda.

Saat ini mereka semua langsung menuju ke salah satu kafe yang telah disediakan oleh Azzam. Hal ini spesial untuk Amel, serta semua keluarga juga ikut berkumpul di sini. Mereka tertawa melihat tingkah lucu dari kedua anak mereka. Tetapi tidak berselang lama, kebahagiaan itu seketika sirna. Saat seorang wanita cantik datang ke hadapan mereka.

Assalamualaikum,” ucap wanita cantik itu. Tetapi ada satu hal lagi yang membuat mereka bertambah kaget, yaitu kehadiran gadis kecil cantik yang masih berusia empat tahun bersamanya. Mungkin setiap pikiran mereka berputar-putar saat kepergiaannya secara mendadak dan hari ini ia kembali lagi dengan keadaan yang sudah berbeda.

•••••

Mungkin kita bisa berencana untuk selalu hidup bahagia dengan orang-orang tersayang, tetapi yakinlah setiap yang kita inginkan tidak akan bertahan lama, karena kita hanya bersifat sementara untuk segalanya

-Penulis

END

Akhirnya aku bisa memenuhi janji untuk ekstra Partnya, semoga kalian semua suka yaa ❤️

Untuk cerita Dhaffi dan Ayana, aku mohon sabar nungguin kelanjutannya 😉😉

Sebelum itu untuk komen-komen kalian semalam, akan aku pertimbangkan cerita apa dulu yang akan ditulis 🤧🤧

Jadi simpan rasa penasarannya dulu yaa suyung-suyungkuuu 😘

Sebelum masuk ke cerita mereka, aku punya satu cerita yang insya Allah akan up besok 🧡🧡

Terima kasih pembaca setia aku dan sampai jumpa di cerita selanjutnya ❤️❤️❤️

Luvv dari aku ❤️❤️❤️❤️

Mau dong kata-kata manisnya untuk aku, biar tambah semangat nulisnya untuk kalian 🤭😆😆

Complement of My Heart ✓(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang