D I T T O
"Ditto."
"Hm?"
"Did you ... do it safely last night?"
Mampus harus jawab apa gue? Boro-boro inget itu, habis minum berapa gelas semalem aja gue enggak tau. Tapi, mana mungkin gue jawab demikian? Bisa-bisa Nayla berubah jadi singa betina beneran.
"To, jawab gue dong!"
"Iya." Ekspresi wajah Nayla terlihat lega, pundaknya turun. "Kayaknya sih ...."
"Kok pake kayaknya segala??? Lo merasa main aman gak semalem?!"
"Kayaknya iya, Nay-Jangan pukul gue aduh!"
Abis deh ini badan gue kena hantam bantal dan kawan-kawan sebangsanya sama si Nayla. Kenceng juga pukulannya, kirain tenaga Nayla cuma bisa niup kapas doang.
"Nay, udah kek! Duh, sakit badan gue!"
"Kalo bisa gue pukul pake batu bata sekalian badan lo, To!" maki Nayla murka. Wajah cewek itu memerah, sewot banget of course coy. "Memang semua lelaki serigala!"
"Terserah dah mau serigala apa serikandi! Udahan kek mukulin guenya!"
Gak sampai semenit kemudian Nayla menghentikan pukulan marahnya pada gue, capek maybe. Bangun-bangun muntah, makan sarapan gak ketelen, tau berita duka, terus berakhir mukulin gue. Abis tenaganya pasti.
"Gue kesel banget sama lo!"
"I know."
"Gue benci sama lo!"
"I know it tho, gak usah lo kasih tau dua kali."
"Kenapa sih-I mean, kenapa lo ikutan drunk kaya gue?? Katanya lo gak mau minum!"
Gue mengacak rambut yang sudah awut-awutan berkat dijambak di kamar mandi sama Nayla tadi. Oke, Ditto. Apa pun yang terjadi, apa pun omongan yang akan lo terima, lo harus bisa bersikap tenang. Di depan lo ini cewek dan baru aja kenapa-kenapa karena ulah lo.
"Nayla," panggil gue lembut. "Gue gak bisa memprediksi perbuatan gue setelah minum dan kenapa gue minum? Gue udah bilang, karena lo maksa sampai nangis-nangis gitu. Kalo lo minta bukti, gue gak punya tapi gue berani jamin ucapan gue semuanya jujur. Gak ada yang dipelintir atau dilebih-lebihkan."
Diam dipilih Nayla. Dia sibuk mencerna ucapan Ditto barusan dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu benar.
"... Bener?"
"Walau banyak orang bilang omongan cowok gak bisa dipegang karena akalnya ada 99, tapi gue jujur."
"...."
"Sekarang yang perlu lo percaya, Nay," ujar gue lembut sambil menepuk pundak Nayla hati-hati, "apa pun yang terjadi nantinya, gue pasti ada buat lo. Semua yang lo alamin setelah ini, lo bisa kasih tau gue dan gue akan mendengarkan dengan baik tanpa protes seperti sekarang. Gue janji itu sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
S E N A N D I K A 2.0 | ✔
RomanceSegala hal di dunia hanya sekali, setidaknya. Sekali hidup, sekali mati. Namun, ada juga hal yang terjadi beberapa kali seperti banjir di ibu kota atau demo akibat pendapat yang selalu diajukan tak kunjung menjadi nyata. Perihal perasaan, misal. Ba...