Segala hal di dunia hanya sekali, setidaknya. Sekali hidup, sekali mati. Namun, ada juga hal yang terjadi beberapa kali seperti banjir di ibu kota atau demo akibat pendapat yang selalu diajukan tak kunjung menjadi nyata.
Perihal perasaan, misal.
Ba...
Always picked first, but not always had a chance to grow."
- Luka dan Suka.
E L A N G
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udeh dong, manyun aja si Bapak nih."
Aseli, Thalassa Amanda sepertinya tercipta waktu iblis terusir dari Surga karena sifat dan karakternya menyebalkan tingkat dewa. Valid, kaga pake nego.
"Lang."
"...."
"Elaaangg~"
"Najis, sok lucu lu."
"Ya Allah jahat amat mulutnyaa!" Thala mulai bertingkah tersakiti, lagi. "Gue aduin Jeff lo ya."
"Aduin aja, paling dibales gini sama dia 'Emang lo siapa?' gitu.'"
"DIH, SUE!"
Tuh, bener kan. Kelakuan sama omongannya persis Bumi kena polusi, pencemaran, tsunami, dan lain-lain. Ancur banget.
Gak deng, gak separah itu. Memang lagi kepengen aja misuhin dia gara-gara keinginan sialan Thala minta ditemenin terus jadinya Rahma berduaan sama Brian. Rese banget, gagal pedekate sesi selanjutnya. Kalo gini mulu kapan cinta mekar di hati Rahma untuk gua? Dangdut ya? Yaudah biarin aja namanya juga orang lagi jatuh cinta.
Setengah jam berlalu belum ada kabar selanjutnya dari Rahma atau Brian, bisa disimpulkan kalau mereka saat ini mungkin lagi sarapan burjo yang semalam kami nikmati. Bedanya gua gak ikutan, ke-kick sendiri. Nyebelin.
"Lang."
"Nyoh."
"Menurut lo, Nayla ke mana ya?"
Lah ....
"Kita belum periksa semua rekaman cctv karena pihak hotel gak ngasih, jadi gue setengah yakin dia masih di sini. Tapi melihat dia kirim pesan ke gue ... kayaknya dia udah pergi."
"Pesan?"
Thala menyodorkan telepon pintarnya ke gua, sebuah kotak percakapan via Line bertuliskan kontak nama Nayla nampak.
Naylalala :
Thala, sorry ya gue harus pergi duluan.
Baik-baik di Solo, gak usah khawatirin gue.
03. 40
"Yee tau gitu gak usah dicari dong si Nayla," keluh gua setengah emosi. "Ini anaknya udah pamitan juga sama lo."
"Nayla gak pernah kaya gini, Lang. Dia gak pernah pergi diem-diem atau gak pamit langsung."
"Takut tidur lo keganggu kali kan dia tau seharian kemaren lo capek banget."
