AKU LAGI,,,,
Ayo semangat Thor, biar bisa update lagi,,,
Wkwkwk... jangan enek kalau A
I am (not) Amaryllis update banyak-banyak di hari ini :)"Dimana Leta?"
Suara husky Kieran menyapa pendengaran Aura dan menusuknya dengan tajam. Aura yang sedari tadi berada di dalam kelas tiba-tiba saja dipanggil oleh salah satu anak kelas, katanya ada seseorang yang mencarinya.
Aura sama sekali tidak menyangka kalau orang itu adalah Kieran, dan lagi, wajahnya menunjukkan bahwa ia amat marah.
Jujur saja, Aura teramat gugup mendengar suara Kieran, ia tidak pernah berharap akan berhadapan dengan Kieran dalam keadaan seperti ini.
"JAWAB GUE!"
"DIMANA LETA?"
Mata Aura terbelalak. Oktaf suara Kieran makin meninggi, sedang Aura sendiri tidak tahu kemana Leta pergi. Ia hanya tau Leta meninggalkan kelas tanpa sepatahkata pun.
"Dimana Leta?" Kieran kembali bertanya, menekankan setiap katanya. Tidak memperdulikan berapa banyak orang yang memperhatikan Kieran yang tengah mengamuk di depan kelas Leta.
"LO TINGGAL JAWAB PERTANYAAN GUE, RA!"
Kieran kembali berteriak. Merasa kesal karena perempuan di depannya hanya gugup tanpa menjawab sama sekali."Gue enggak tau," jawab Aura gugup.
"Sial, lo jangan bohong sama gue! Lo pasti tau kemana Leta pergi sekarang, iya kan?"
"LO TAU KAN?"
Lagi-lagi Aura tersentak takut dan memundurkan dirinya. Ia belum pernah melihat sosok Kieran semarah ini.
Aura mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap Kieran. Mata Aura kembali membulat. Sekarang, bukan karena terkejut melainkan karena ia mulai menyadari sesuatu.
Tatapan itu bukan sorot mata khawatir biasa akan adiknya. Tatapan itu... tatapan itu,
Apa...
Apa mungkin?
Jemari Aura mengepal kuat. Ia menantang Kieran lewat mata tajamnya dan berkata dengan pelan yang seharusnya hanya bisa didengar olehnya dan Kieran saja.
Merasa tidak terima, dan marah.
"Apa lo... Suka sama Leta?"
Kieran tersentak hebat. Ia memundurkan langkahnya khas orang ketakutan. Setelah mendengar kalimat selanjutnya dari mulut Aura, Kieran langsung berlari kencang.
Meninggalkan Aura yang senantiasa mengikuti pergerakan Kieran dengan sorot mata terluka.
Cinta yang sudah ia perjuangkan sejauh ini,
Tidak boleh berakhir dengan bertepuk sebelah tangan.
****
Sial!
Kenapa Maudy harus kesini, ha?
Apa Maudy sudah kehilangan akal sehat sekarang?
Ia langsung berlari dengan tergesa-gesa bahkan membolos pelajaran hanya karena,
Bara
Sorry Let,
Bara mau pergi ke Amerika buat pengobatan Bara. Bara janji enggak bakal mati dengan cepat, biar Bara bisa menderita dan membayar semua perlakuan Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am (Not) Amaryllis (END)
Teen FictionMaudy, Adalah seorang perempuan kutu buku pecinta wattpad. Salah satu cerita yang ia sukai berjudul, Amaryllis. Cerita tentang seorang anak konglomerat yang berjuang keras untuk mendepat kehidupan yang baik. Sayangnya akhir dari cerita itu adalah k...