Lima: Di tengah kesulitan terdapat kesempatan -Einstein

7.1K 831 12
                                    



Happy Reading :)






Maudy membutuhkan ponselnya.

Ralat, ponsel milik Leta yang sudah ia beri hak milik semenjak masuk ke dalam tubuh Leta.

SIALAN! Maudy butuh ponselnya. Ia harus membentuk aliansi dengan Aurell agar bisa hidup dengan tenang dan damai. Tapi ponselnya, senjata yang ia punya malah disita oleh Sheila.

Ia benar-benar tidak menyangka bahwa perubahan yang ia lakukan tidak berdampak sama sekali.

Apa yang harus Maudy lakukan?

Nanti malam adalah pesta ulang tahun perusahaan dimana Leta akan bertemu pertama kali dengan Aurell. Maudy tidak boleh terlalu mengubah alur cerita, karena entah apa yang terjadi kedepannya. Tidak bisa terprediksi apa hal baik atau hal buruk yang akan menggantikan alur yang terubah.

Maudy hanya ingin menghindari kejadian buruk beruntun yang— menjadi highlight cerita ini.

Ah, artinya ini akan mengubah keseluruhan cerita, dong!

Maudy membenturkan kepalanya pelan ke bantal. Ia pusing, karena tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Haruskah ia susun kembali rencananya?

Maudy mengambil buku catatan kecil yang tergeletak di atas meja kemudian mulai menulis.

Satu, Gue akan mengubah cerita ini. Ps, ini tujuan awal gue demi alur cerita yang berakhir Happy ending.

Dua, gue udah ngubah sedikit-sedikit adegan.

Tiga, sayangnya entah kenapa semua itu malah kembali ke alur semula.

Empat, tapi kalau dipikir-pikir, alur yang ini adalah alur yang aman. Alias ketebak sama gue. Kalo gue ngubah alur dari awal, gue enggak bakal bisa nebak apa yang terjadi selanjutnya. Artinya peluang gue buat menghindari masalah akan berkurang.

Lima, gue buntu harus gimana? HA? GIMANA NASIB GUE? HIKS, GIMANA CARA GUE BUAT KELUAR DARI NOVEL INI?

Maudy menghela napas panjang dan menaruh pulpen yang ia gunakan di tengah buku catatan dan menutup cacatan itu.

Orang bilang, semakin kita memikirkan sesuatu, maka semakin rumitlah hal tersebut. Jadi, Apa Maudy harus mengambil jalan nekat. Bernegosiasi tanpa apa yang bisa ditawarkan? Atau Maudy harus diam-diam mengambil ponsel yang disita Sheila?

Haa.... Bodo amatlah!

Sekarang Maudy akan bersiap-siap terlebih dahulu. Untuk adegan selanjutnya –yang padahal sudah Maudy nantikan– Maudy akan bertindak sesuai keadaan.

Alias, Jalan nekat.



*****


Sebenarnya, ini yang dipikirkan Maudy saat membaca cerita 'Amaryllis'.

Mengapa si Penulis membuat kisah seorang perempuan kecil begitu kejam? Rentetan alur yang dipenuhi cerita sedih nan menggenaskan begitu membuat Maudy kesal. Tapi, saat Maudy berada di cerita ini, semua yang Maudy lakukan, hal yang ingin Maudy ubah saat Maudy masih menjadi pembaca, membuat Maudy ragu-ragu.

Semua alur baik yang Maudy inginkan, bisa saja menjadi bomerang.

Ada alasan mengapa alur-alur tersebut dibentuk sedemikian rupa. Ternyata, hal baik dan hal buruk itu saling bertautan. Bagaikan koin yang memiliki dua sisi. Maudy melupakan fakta bahwa semua orang pasti mempunyai dua sisi yang imbang. Begitupun alur Amaryllis.

Akhir dari hidup Shaleta, tidak terlalu buruk juga.

Meninggal itu bukan alur yang menyedihkan. Bahkan banyak orang di dunia ini yang lebih memilih mati dibanding hidup. Lihat! Tingkat bunuh diri makin hari semakin melonjak. Lebih baik Leta meninggal dibanding kembali menjalani hidup yang menyedihkan.

I am (Not) Amaryllis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang