Happy Reading :)
Maudy POV
Sejujurnya,
Hal pertama yang aku rasakan saat memasuki dunia yang sama sekali asing begiku adalah rasa takut.
Hey, bagaimana bisa seorang manusia memasuki sebuah cerita? Tidak masuk akal sama sekali!
Bagaimana caranya aku keluar? Bagaimana caranya aku menjalani hidup orang lain? Bagaimana caranya agar aku selamat dari rentetan kejadian buruk yang merupakan alur ceritanya? Bagaimana caranya?
Pertanyaan demi pertanyaan berputar dalam kepalaku. Tapi, dibanding mencoba menemukan jawaban yang kemungkinan besar mustahil untuk ditemukan, bukannya aku lebih baik mencoba menjalaninya.
Aku Maudy, dan aku akan membuat perubahan besar dalam cerita itu.
Lantas, saat aku mengetahui bahwa apapun yang aku lakukan tidak berdampak besar, tekadku patah. Aku hancur. Aku hanya memiliki sedikit kesempatan untuk hidup dengan baik. Dan nol persen kesempatan untuk kembali, rasanya seperti itu.
Aku memang tahu alurnya! Iya, aku tau dengan cukup jelas, meskipun ada beberapa bagian yang samar, tapi aku mengingatnya. Aku lagi-lagi membangun kepercayaan diriku. Kepercayaan untuk membantu Leta hidup dengan baik.
Dibanding menemukan orang yang baik di dunia, bukankah menjadi salah satunya itu jauh lebih baik?
Aku ingin menjadi orang baik, meskipun objek kebaikanku bukan orang, melainkan sebuah tokoh.
Tapi,
Dibanding dibilang melakukan kebaikan, sepertinya aku hanya naif.
Aku bukan Aurellia yang seolah mengetahui segalanya, atau Sheila yang percaya diri akan dirinya. Aku bukan Shaleta yang terlahir dengan hati yang bersih. Aku hanya orang yang ketakutan. Takut akan banyak hal. Takut akan semua yang aku perbuat.
Aku mencoba menjadi berani.
Mungkin mengakhiri semuanya seperti di novel adalah jalan untuk aku kembali. Apa yang akan kalian pilih diantara dua pilihan ini, mencoba mengubah alur cerita tanpa kejelasan kapan akan kembali ke dunia atau membiarkan semuanya mengalir dengan kemungkinan kembali? Sulit bukan?
Di samping itu juga, rasanya aku mulai nyaman. Semua hal yang tidak pernah aku rasakan saat menjadi 'Maudy', aku rasakan saat menjadi 'Shaleta'. Kasih sayang, kekayaan, bahkan cinta.
Aku tahu, aku ini munafik.
Aku ingin pulang, tapi perasaanku menahan aku agar tetap tinggal. Semuanya bertentangan. Apa yang ada ditubuhku bergejolak, saling bertolak belakang.
Semua ini bukan milik kamu! Ingat!
Disaat aku mulai tersadar, bahwa semua yang aku dapatkan itu bukan milikku, awalnya aku mencoba untuk menyangkalnya. Biarkan aku serakah kali ini saja, biarkan aku egois.
Dicintai tapi atas nama orang lain itu ternyata lebih sakit.
Rupanya aku kembali diingatkan. Bahwa yang mereka cintai, yang mereka coba lindungi sekuat tenaga, yang mereka sayangi dengan seluruh yang mereka punya,
Itu bukan aku.
Mereka mencintai 'Leta' bukannya 'Maudy'.
Kenapa? Padahal sejauh ini aku mencoba untuk membuat hidup Leta jadi lebih baik! Tapi kenapa mereka mencintai Leta bukannya Maudy?
KAMU SEDANG MEMBACA
I am (Not) Amaryllis (END)
Teen FictionMaudy, Adalah seorang perempuan kutu buku pecinta wattpad. Salah satu cerita yang ia sukai berjudul, Amaryllis. Cerita tentang seorang anak konglomerat yang berjuang keras untuk mendepat kehidupan yang baik. Sayangnya akhir dari cerita itu adalah k...