Maaf ya, lama :)
Happy Reading
Maudy membuka matanya perlahan.
Yang pertama kali dilihat oleh matanya adalah langit-langit putih. Matanya masih terasa panas, mungkin membengkak karena terlalu banyak menangis. Tapi, saat ia hendak mengangkat tangannya, dahi Maudy mengerut saat melihat tangannya ditusuk jarum infus.
Ia menyadari sesuatu,
Bahwa sedari tadi, ada suara tangis. Maudy menoleh dan terbelalak lebar. Ah, ini bukan kamar Leta!
"Ibu,"
Yang dipanggil oleh Maudy mengangkat wajahnya. Air mata dan isakan yang sedari tadi Maudy dengar semakin mengeras. Perempuan yang dipanggil ibu itu berjalan mendekat dan memeluk Maudy erat-erat.
"Akhirnya,"
"Ibu khawatir banget saat dokter bilang kamu koma, nak!" Perempuan itu berkata sembari sesenggukan. Ia menciumi wajah Maudy yang masih mematung. Tidak percaya dengan yang terjadi.
Akhirnya, ia kembali!
Ibunya menyadari sesuatu. Ibu melepaskan pelukannya dan berlari keluar. Panik memanggil dokter, untuk segera memeriksa keadaan Maudy.
Maudy menyadarkan dirinya sebelum dokter tiba. Ini bukan mimpi? Ia benar kembali? Apa alasannya? Jadi selama ini ia koma? Lantas, bagaimana dengan Shaleta? Banyak pertanyaan terngiang di kepala Maudy, membuat kepalanya semakin pening.
Dokter tiba bersama ibu Maudy. Langsung melakukan pemeriksaan dasar kepada Maudy. Di sebelahnya, Ibu Maudy hanya menangkup kedua tangannya, berdoa semoga Maudy baik-baik saja.
"Untungnya, keadaan pasien sudah semakin membaik. Butuh di rawat dirumah sakit terlebih dahulu ya, untuk memulihkan tubuhnya pasca koma. Selamat ya, nak! Kamu sudah berjuang keras melewati masa kritis!" Dokter itu tersenyum lebar ke arah Maudy yang masih kebingungan. Menyalami Ibu Maudy dan keluar.
Meninggalkan Ibu Maudy yang langsung menerjang Maudy dan kembali memeluk erat.
Doa Maudy langsung terkabul. Tapi anehnya, Maudy tidak merasa senang. Cukup lega tapi rasanya hambar. Maudy mencoba mengangkat tangannya yang gemetar dan balas memeluk ibu kandungnya.
Ia akhirnya kembali sesuai dengan apa yang ia minta.
****
Di dunia lain dan disaat yang sama,
Leta membuka matanya.
Ia kembali mengambil alih tubuh ini. Tubuh yang sudah ia serahkan kepada orang lain.
Leta sebenarnya sudah tau apa yang akan terjadi. Bisa di katakan bahwa ia mengulang kehidupannya untuk yang kedua kali, tapi kehidupan yang kedua ini bukan ia yang menjalani.Ia berada di tubuh yang sama dengan Maudy, tapi ia hanya menonton. Memonitori semua yang Maudy lakukan dengan tubuhnya. Itulah sebabnya, mengapa Maudy bisa merasakan apa yang Leta rasakan begitu juga sebaliknya.
Leta merasakan tubuhnya begitu sehat dibanding kehidupan yang lalu. Maudy menjaga tubuhnya dengan baik dengan makan teratur dan istirahat yang cukup. Tentang penyakit angin duduk itu bawaan Maudy, dan untuk penyakit kanker hati, sepertinya Leta tidak akan terkena penyakit itu apalagi ia tidak hamil.
Ia merasakan perasaan kesepian saat Maudy merayakan ulang tahunnya seorang diri.
Kesepian yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am (Not) Amaryllis (END)
Novela JuvenilMaudy, Adalah seorang perempuan kutu buku pecinta wattpad. Salah satu cerita yang ia sukai berjudul, Amaryllis. Cerita tentang seorang anak konglomerat yang berjuang keras untuk mendepat kehidupan yang baik. Sayangnya akhir dari cerita itu adalah k...