35

2.5K 105 1
                                    

Happy Reading

📖📖

"Zoya bisa gak sih dengerin aku dulu? " Tanya Beno menggusap kepala Zoya yang masih ngambek semenjak tadi siang.

Saat ini mereka tengah duduk berdua di ayunan rumah Zoya, tadi setelah dari warung engkong Beno sengaja datang dan membawakan martabak manis kesukaan Zoya, tapi Zoya tetap saja cuek pada dirinya.

"Hei aku ngomong sama kamu loh. " Ujar Beno lagi.

Beno menghela nafas berat lagi, entah kesabarannya sangat teruji jika mengahadapi Zoya yang hobby ngambekan gini.

"Aku tau kamu marah sama aku gara-gara tadi siang kan? Aku gak perhatiin Nara kok, beneran. " Ujar beno masih berupaya membujuk Zoya.

"Kamu tau kan kalau aku gak suka kamu liatin dia terus, aku cemburu Beno, aku cemburu! " Akhirnya setelah mengajak Nara berbicara selama setengah jam, Nara pun menyahuti ucapan Beno.rasa

"Aku gak mau kamu deket lagi sama dia, kamu cuman punya aku. "

"Kok kamu ngatur aku?

"Karna aku pacar kamu Ben, aku gak suka kamu dekat sama cewek lain. " Bentak Zoya menatap Beno marah.

Beno membalas tatapan marah Zoya dengan tatapan dingin yang sangat jarang ia perlihatkan lagi, melihat itu Zoya tentu saja menyadari ke salahnya.

"Ben maksud aku__."

"Tenangin diri kamu dulu, aku ada urusan."

Tanpa menghiraukan teriakan Zoya, Beno langsung beranjak pergi dan tidak berbalik lagi..

_

Dilain sisi saat ini Nara tengah menghabiskan waktunya bersama Azka, mereka yang kebetulan memiliki kegiatan yang sama tentang Komik tentu saja sangat nyambung jika bercengkrama seperti ini.

"Btw ini jalan kemana kak? Lo gak ada niat buat nyulik gue kan? " Tanya Nara basa-basi.

"Yakali gue mau nyulik jemput kerumah, itumah bukan nyulik. " Cibir Azka gemas.

Azka sangat senang akhirnya bisa pergi berdua bersama Nara seperti ini, karna jujur semenjak bertemu dengan Nara, Azka merasakan perasaan yang belum pernah ia rasakan dengan siapapun. Terlebih dengan detak jantungnya yang tidak normal jika berdekatan dengan Nara seperti ini.

" Gak ada yang gak mungkin kalik, siapa tau gitu. "

"Gue gak suka nyulik, gue lebih suka minta secara baik-baik, gak pakai pemaksaan. " Balas Azka terkekeh sendiri.

"Ehh gue serius loh nanya kita mau kemana?"

"Depan KUA mau gak? "

"Kok didepan KUA, emangnya mau ngapain? "

"Parkir mobil. "

"Trus? "

"Masuk kedalam, ambil antrian, trus nikah deh. " Jawab Azka ngasal.

Buk

"Sekolah dulu yang bener, baru ke KUA. " Ujar Nara setelah memukul bahu Azka.

"Pasti dong, biar anak-anak kita bangga yah. "

"Hah? "

"Gak deng becanda. " Lanjut Azka terkekeh melihat wajah cengo Nara.

"Ihhh apaan sih, Anak-anak kita, masih kecil loh gue. " Jawab Nara seadanya.

"Anak kecil, tapi udah bisa bikin anak kecil." Ujar ngasal.

"Issss Mesum! " Teriak Nara langsung.

Azka hanya tertawa melihat wajah kesal Nara, bagaimana tidak, orang setiap Nara bertanya di jawab Azka dengan asal.

Tak Tepat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang