"Ku ingin nikahi kamu."
"Jadikan kau istriku."
"Ku ingin jadi ayah."
"Dari anak-anakmu."
"Sebut namamu."
"Binti ayahmu, dan semua walikan berkata ..."
SAH
Agam mendengus kesal mendengar teman-temanya menyayikan part yang paling di sukainya, ia padahal ia sudah capek-capek menikmati lagu itu sembari membayangkan dirinya dan Nara melaksanakan ijab qabul.
"Setan lu semua." dengus Agam kesal.
"Menghayati banget, bayangin nikah sama siapa? Wati ?" tanya Daffa terbahak.
"Setan lu, gua bayangin nikah sama Nara lah, yakali sama Wati," jawab Agam melotot.
Wati adalah murid kelas 11 yang sangat suka sekali mengejar-ngejar Agam, kalau cantik body goals sih gak papa, lah ini body badut, rambut keriting, dan yang paling parah Wati itu kayak Agam, bau bawang.
"Santai dong, jangan ngegas gitu, ntar kena karma tergila-gila dah lu sama Wati," pancing Davie ikut-ikutan.
"Dengar yaa!! Gua gak akan Suka sama Wati, gak akan pernah," tekan Agam dengan tegas.
"Oke, gua tunggu tanggal karma lo," ejek Daffa sombongnya.
"Gak usah urusin karma gua, mending lo pikirin gimana caranya Indira bisa bales perasaan lo," sindir Agam dengan halus.
"Setan."
"Btw nih yaaa, gimana acara kita minggu depan?" tanya Zahir yang sedari tadi hanya menyimak para bajingan sad.
"Minggu depan ujian dodol."
"Trus di undur?"
"Menurut lo gimana Ben?" tanya Zahir meminta pendapat.
Beno yang sedari tadi hanya sibuk dengan ponselnya menegakkan kepala dan menatap mereka. Ia sebenarnya tidak fokus karna memikirkan suatu hal yang hanya dialah yang tau.
"Lo kenapa sih Ben? ada masalah."
Beno menggeleng, karna tidak mungkin ia memberi tahu teman-temanya saat ini, akan sangat beresiko.
"Tadi lo tanya apa hir?" tanya Beno lagi.
"Acara amal bakti kita di undur gak?, soalnya minggu depan kita udah UTS, waktunya juga udah gak banyak."
Beno terlihat berfikir, "Yaudah besok kumpulin anak-anak, kita diskuisiin dulu baiknya gimana>"
"Yang nggak dateng?"
"Kick aja!"
"Anjay mantep juga ancamannya," cemooh Adnan.
"Wahh gua suka yang kayak gini," kekeh Davie .
Beno kembali diam, sedari tadi fikiranya terpecah antara Zoya dan Nara, besok ia ada janji dengan Nara, tapi tadi ia juga baru saja membuat janji juga dengan Zoya, Beno jadi bingung mau mendahulukan siapa, satu pacarnya dan satu sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Tepat Waktu
Fiksi RemajaNara Salsabila mencintai Beno Alby Asher dengan segenap hatinya. snamun yang dicintai belum tentu merasakan hal yang sama. manusia memiliki prioritasnya masing-masing, itulahyang selalu diyakini Nara dalam mencintai Beno, Nara tidak sadar jika keya...