•••17•••

1.9K 92 0
                                    

Aku masih di tempat ini
Masih dengan setia menunggu kabarmu
Masih ingin mendengar suaramu
Cinta membuatku kuat begini

Aku merindu
Kuyakin kau tahu
Tanpa batas waktu
Kuterpaku

Aku meminta
Walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu

Aku masih di dunia ini
Melihatmu dari jauh bersama dia
Walau pasti kuterbakar cemburu
Tapi janganlah kau ke mana-mana

Aku merindu
Kuyakin kau tahu
Tanpa batas waktu
Kuterpaku
Aku meminta
Walau tanpa kata
Cinta berupaya

O-o-o-o-o ...

Aku merindu
Kuyakin kau tahu
Tanpa batas waktu
Aku terpaku
Aku meminta
Walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu 

  "Suara Nara gak kaleng-kaleng yaa bre, gue sampai baper." bisik Dafa pada Beno, yang hanya diam menatap Nara yang tengah berjalan kearah teman-temanya.

Suara tepuk tangan pun sangat meriah untuk Nara, Nara sedikit malu karna merasa itu sangat berlebihan.

  "gue malu."

  "Biasanya juga malu-maluin," cibir Sherly.

  "Yee kan biasanya tampil di LIVE instagram gue doang," ujar Indira menambahkan.

"yaudah sih, jangan di perjelas." jawab Nara sewot.

💌💌💌

  "Selamat pagi."

  "Pagi."

  "jadi pagi ini kita semua berkumpul disini, untuk menjalankan rencana rutin kita yakni baksos (bakti sosial) yang telah kita jalankan selama bertahun-tahun."

  Zahir membuka acara pagi ini dengan semangat, semua anggota Black wolf  pagi-pagi sekali sudah datang guna memeriahkan acara hari ini.

  "Sesuai rencana kita kemarin, kita semua akan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan ke panti asuhan dan panti jompo, kelompok kedua ke perumahan padat penduduk, dan kelompok ke tiga ke jalanan."

  "Untuk pembagian kelompok gue serahin ke Deren, yang sekarang menjabat menjadi ketua Black Wolf, kepada Deren di persilahkan."

"Oke  tanpa basa-basi , langsung aja gue bagi kelompok untuk acara hari ini."

Setelah menyebutkan seluruh nama-nama yang akan membagikan baksos, mereka mulai meninggalkan warung engkong.

  "Indira kita pakai mobil lo aja gimana?" Tanya Davie.

"Boleh kak, tapi guekan bareng cewek-cewek yang lain." ujar Indira menunjuk teman-temanya.

  "Iya gak papa, gue ikut mobil lo sama temen-temen lo. Daf lo bareng gue." Ujar Davie sepihak.

  "Gue nyetir." Daffa langsung merebut kunci mobil Indira, kemudian lari kearah mobil Indira terparkir.

Tak Tepat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang