Happy Reading
-
"LO BEGO ATAU GIMANA SIH!! GUE MILIH LO KARNA LO ITU BEDA DARI YANG LAIN!, KALAU UJUNGNYA JUGA BAKAL KAYAK GINI! GAK AKAN ELO YANG GUE JADIIN KETUA."
Seluruh penghuni warung engkong diam menyaksikan kemarahan Beno, tak ada yang berani berkutik atau bergerak sedikitpun. Untuk pertama kalinya Beno marah sebesar ini di hadapan angkatan 59, Derren sebagai ketua dan sasaran amukan Beno hanya diam menunduk di tempatnya, sementara anggota lain duduk tak jauh dari dirinya.
"Bang maksud gue merancang rencana ini, biar Genk Dragon gak berani macam-macam lagi sama kita." Dengan membesarkan nyali Derren menjawab perkataan Beno.
Bugh
Satu tonjokan kembali di layangkan Beno pada Derren, semua orang tak ada yang berani memisahkan mereka, karna memang ini salah Derren, walaupun gak sepenuhnya,tapi tetap saja Derren lah yang punya rencana.
"Itu rencana terbodoh yang pernah gue denger!!."
Beno menatap mereka semua yang berada di sana, angkatan 58/59 menunduk takut, Derren yang menjabat menjadi ketua saja di tonjok, apalagi mereka yang hanya anggota bisa.
"Gue sengaja diemin kelakuan kalian kemaren biar kalian sadar, kalau itu salah! Biar kalian belajar jika, sebagai manusia jangan bersikap terlalu baik dan Sok menjadi pahlawan! Tapi apa??? Kalian bahkan malah membawa cewek itu kesini dan menjadikanya bagian dari anggota kita! Tanpa memberitahu gue dan angkatan 57 yang lainya! Kalian mikir gak efek dari kelakuan kalian ini." Teriaknya membuat mereka semua semakin menunduk.
"Jawab gue! Siapa yang punya inisiatif jadiin cewek itu anggota kita!"
"Ben santai dulu, mending lo duduk aja dulu." Ujar Zahir menenangkan Beno.
"Lo diem! Gue gak mau diantara kalian ikut campur! Ini urusan gue dan mereka semua!" Beno menunjuk seluruh angkatan 58/59 dengan tangan kirinya.
Suasana masih sangat tegang, nyamuk sekalipun akan berfikir ribuan kali untuk mengigit salah satu dari mereka. Karna tau akan mati jika berani melakukanya.
"Kemana Gibran? Kenapa dia gak dateng malam ini?" Tiba-tiba saja Beno bertanya demikian, pasalnya ia baru sadar jika wakil dari Black wolf angkatan 58 tidak hadir malam ini.
Mereka semua saling lirik satu sama lain, mereka juga tidak tau kemana perginya Gibran sekarang, karna yang mereka tau seorang Gibran tidak pernah absen jika menyangkut Genk Black Wolf.
"Jefri kemana temen lo? "
"Gak tau bang, dia gak ada kabar dari kemaren." Jawab Jefri apa adanya.
"Bagus, saat masalah begini malah dia ngilang! Emang angkatan kalian itu pengecut semuanya! Harusnya sejak dulu gue jadiin angkatan 59 yang jadi ketua!" Bentaknya lebih keras.
"Neneknya di rumah sakit bang, dia gak punya keluarga lain. Jadinya dia yang harus jagain." Tiba-tiba saja Heru bercelatuk demikian, seluruh anggota disana langsung menatap kearah Heru penasaran.
Heru yang tau maksud tatapan Beno akhirnya memperjelas maksud ucapannya.
"Semalam gue ketemu sama dia di rumah sakit, dan dia bilang kayak gitu."
Beno menghela nafas berat, entah kenapa masalah selalu mendatangi mereka. Mulai dari Genk Tiger sampai sekarang Genk sebesar Dragon. Sebenarnya ia juga bingung bagaimana menyelesaikannya, karna sumber dari masalah ini adalah seorang cewek yang tidak di kenal oleh Beno.
"Gue gak mau tau! Pokonya itu cewek harus keluar dari Genk ini bagaimanapun caranya!"
"Kenapa dia harus keluar? Dia sama aja kayak cewek lain di Genk ini!" Jawab Derren tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Tepat Waktu
Teen FictionNara Salsabila mencintai Beno Alby Asher dengan segenap hatinya. snamun yang dicintai belum tentu merasakan hal yang sama. manusia memiliki prioritasnya masing-masing, itulahyang selalu diyakini Nara dalam mencintai Beno, Nara tidak sadar jika keya...