Kim Mingyu, bintangku yang paling berharga. Terimakasih telah menemani gelapnya langit malamku. Aku mencintaimu, masih hingga saat ini."Bangun... Terlalu lama Gyu... Aku mohon bangun, aku...aku selalu menunggumu. Tapi ini sudah terlalu lama. Aku... Merindukanmu, sangat."
Aku menggenggam tangannya. Jemari yang seharunya selalu menggenggam hangat tanganku kini terasa dingin.
"Gyu... Salahku ya? Hmm? Sakitmu, lukamu, dan ketidakberdayaanmu saat ini semuanya karena aku kan?"
Tidak ada jawaban... Hanya bunyi alat - alat medis saja yang terdengar memekakkan telinga. Dan aku benci itu.
"Aku selalu suka memandang wajahmu saat kau terlelap. Karena kau selalu terlihat tampan, sangat tampan."
".....tapi sekarang, aku benci. Aku benci saat kau hanya diam, terbaring dengan baju pasien itu."
"Gyu..."
Masih tidak ada jawaban. Entah dimana jiwanya berada, raganya kini hanya terbaring lemah tak berdaya.
"Sudah waktunya..."
Sentuhan di bahuku membuatku menoleh. Aku melupakan keberadaannya sedari tadi. Dokter Lee.
"Dia bisa bertahan sedikit lagi, jangan lakukan apapun. Aku yakin dia bisa bertahan. Dia berjanji untuk kembali bersamaku. Iya dia berjanji. Dokter, tolong selamatkan suamiku."
Aku menggenggam tangan Mingyu, tidak akan pernah tiba saat dimana aku merelakan kepergiannya. Aku tidak pernah siap untuk melepaskannya.
"Tidak bisa, kau hanya menyiksanya jika terus seperti ini..."
"Dok, aku tidak bisa..."
Aku menunduk, mencoba bertahan meski dunia mengatakan aku harus menyerah. Aku tidak peduli, aku hanya ingin dia tetap disini, bersamaku.
"Maaf..."
Dua orang perawat yang memakai baju berwarna putih menarikku menjauh. Membuat genggaman tanganku langsung terlepas dari tangan Mingyu. Aku meronta, menangis, dan berusaha meraih tangannya lagi. Tapi tidak bisa— semuanya sudah terlambat. Tangannya terkulai lemas tepat di saat seluruh alat - alat itu di lepaskan.
Dadaku sesak, sakit, seperti dihantam batu besar. Nafasku tercekat, tertahan, seperti jiwaku ikut pergi bersamanya. Gyu, benar. Aku harus ikut bersamamu.
"Dia sudah pergi dengan tenang. Ikhlaskan kepergiannya."
Tidak mungkin. Tidak akan pernah. Apa cintaku tidak cukup besar untuk menahannya disisiku? Aku tidak ingin hal lain. Aku hanya ingin dia, Kim Mingyu disini hidup bersamaku hingga nanti, selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR UNIVERSE (SEVENTEEN ONESHOT STORY)
FanficThis is another universe that will be yours, so be happy and enjoy the story! DM for request ❤️