"Takut kenapa? Keluargaku kan juga keluargamu. Ayo..."
"Hao.." aku menarik ujung bajunya membuatnya menoleh, dia tersenyum mencoba membuatku tenang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yuk masuk. Kan ada aku"
Aku mengikuti Myeongho dari belakang. Perasaan gugup menyelimuti perasaanku. Hari ini aku datang ke rumah orang tua Myeongho. Ada acara kumpul keluarga disana, hampir seluruh keluarga besar Myeongho hadir disana. Aku sering mendatangi rumah ini, orang tua Myeongho sangat baik padaku tapi rasanya berbeda saat harus berkumpul bersama keluarga besarnya dimana beberapa orang di antaranya tidak terlalu aku kenal.
"Akhirnya yang di tunggu datang juga"
Sambutan hangat aku terima begitu memasuki rumah, keadannya sangat ramai sepertinya hampir seluruh keluarga Myeongho ada disini. Aku menyapa semuanya.
"Biar aku bantu bu"
Aku menghampiri ibu mertuaku yang tengah menyiapkan hidangan untuk makan siang bersama beberapa kerabat yang aku ketahui sebagai sepupu dan juga bibi dari Myeongho.
"Kau istirahat saja kan baru sampai"
"Tidak apa apa ibu, sini aku bantu"
Pada akhirnya ibu mengizinkan aku ikut bergabung menyiapkan makanan.
"Lihat suamimu"
Aku mengikuti arah tatapan salah satu bibi Myeongho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sepertinya Myeongho sangat ingin memiliki anak. Kau belum ada tanda - tanda?"
Aku menggeleng kemudian mencoba tetap tersenyum. Pembahasan ini yang aku hindari. Aku menatap suamiku yang tengah bercengkrama dengan salah satu keponakannya. Memang dia terlihat bahagia sekali.
"Ini Ji Won sepupu Myeongho, dia baru menikah 3 bulan lalu dan sekarang sudah hamil"
"Ah benarkah? Selamat Ji Won"
Pembicaraan canggung ini akhirnya berakhir juga ketika makanan sudah selesai di hidangkan dan sekarang waktunya makan. Tapi jujur aku hanya ingin pulang sekarang.
